GridHot.ID - Devara Putri sempat nyamar jadi ojek online untuk antarkan makanan ke rumah orang tua Indriana di Cipinang Besar Utara, Jatinegara, Jakarta Timur.
Penyamaran tersebut dilakukan oleh caleg DPR pada 26 Maret silam, yang merupakan hari keenam sejak Indriana tewas dihabisi.
Terkuak pemilik helm ojek online yang dipakai Devara untuk menyamar.
Melansir Kompas TV, Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jawa Barat menggelar rekonstruksi pembunuhan berencana terhadap Indriana Dewi Eka Saputri (24) di Polsek Babakanmadang, Kabupaten Bogor, Kamis (7/3/2024).
Dalam rekonstruksi ini, tiga tersangka dihadirkan secara langsung, yakni Devara Putri Prananda, Didot Alfiansyah, dan Muhammad Reza. Adapun, korban diperankan oleh pemeran pengganti.
Berdasarkan pantauan TribunnnewsBogor.com, ketiga tersangka tampak mengenakan baju tahanan warna biru dan tangan diborgol saat memerankan sejumlah adegan pembunuhan Indriana.
Devara tampak menundukkan kepalanya terus menerus, Didot memasang wajah datar, sedangkan Reza terlihat menghindari sorotan kamera.
Rekonstruksi ini digelar untuk mengetahui runtutan atau kronologi pembunuhan Indriana, mulai dari perencanaan, adegan pembunuhan di Jalan Bukit Pelangi, hingga adegan saat pelaku membuang jasad Indriana.
Diberitakan sebelumnya, pembunuhan Indriana Dewi Eka Saputri bermula saat Devara mengetahui bahwa kekasihnya, Didot Alfiansyah, menjalin hubungan dengan korban.
Devara diketahui sudah menjalin hubungan selama lima tahun dengan Didot. Namun, sang kekasih malah berselingkuh dengan Indriana dan sudah berpacaran selama tujuh bulan.
Devara lantas memberikan Didot pilihan. Jika memilihnya, maka Didot harus membunuh Indriana.
Didot memilih untuk membunuh Indriana dan ia mengajak temannya, Muhammad Reza, untuk menjadi eksekutor. Reza diiming-iming uang Rp50 juta jika berhasil membunuh Indriana.
Pada 20 Februari 2024, Reza melakukan aksinya di sebuah mobil Avanza hitam di Jalan Bukit Pelangi, Sentul, Bogor. Ia menjerat leher korban dengan ikat pinggang selama 15 menit hingga tewas.
Setelahnya, jasad korban dibawa ke Pangandaran. Pada 23 Februari, para pelaku membuang jasad Indriana ke jurang di belakang Tugu Gajah Kota Banjar, Jawa Barat.
Pada 25 Februari 2024 siang, mayat Indriana yang telah membusuk ditemukan warga sekitar.
Dilansir dari tribunnewsbogor.com, akhirnya terkuak siasat caleg Devara Putri Prananda demi tutupi aksi pembunuhan yang ia lakukan terhadap wanita di Bogor.
Ternyata Devara menggunakan taktik cerdik agar aksi pembunuhan yang ia rencanakan tak terendus keluarga korban.
Devara rela berpura-pura menjadi kurir yang mengantarkan makanan untuk ibu korban dengan tujuan menutupi kecurigaan dari pihak keluarga korban, Indriana Dewi Eka Saputri.
Hingga terungkap ternyata kala itu Indriana Dewi Eka Saputri sebenarnya sudah tak lagi bernyawa usai dieksekusi oleh Muhammad Reza (pembunuh bayaran) dan Didot Alfiansyah (kekasih Devara) di Jalan Bukit Pelangi, Kecamatan Babakanmadang, Kabupaten Bogor.
Devara Putri Prananda mengenakan atribut kurir ojol untuk meyakinkan bahwa makanan tersebut merupakan pesanan dari Indirana Dewi Eka Saputri pada malam itu, Selasa (20/2/3034).
Penyamaran itupun berhasil karena keluarga korban tidak mengenali Devara Putri Prananda yang mengguanakan atribut kurir.
Direskrimum Polda Jawa Barat, Kombes Pol Surawan mengatakan, saat mengantarkan makanan tersebut pelaku hanya menggunakan atribut helm dari salah satu ecommerce.
"Helm pinjam ke teman Didot," ujarnya saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com, Kamis (7/3/2024).
Selain itu, kendaraan roda dua yang digunakan oleh Devara Putri Prananda pun bukanlah motor miliknya.
Devara Putri Prananda rela mencari pinjaman motor kepada orang lain demi melancarkan aksinya tersebut.
"Motor pinjam ke teman Devara," terangnya.
Sebelumnya diberitakan, perencaan pembunuhan seorang wanita bernama Indiana Dewi Eka Saputri (24) memang sudah direncanakan dengan matang.
Pasalnya, dalang pembunuhan yakni Didot Alfiansyah dan Devara Putri Prananda yang dibantu oleh seorang eksekutor bernama Muhammad Reza sudah mengatur skenario untuk menutupi kecurigaan dari keluarga korban korban.
Salah satu trik yang dilakukan untuk menutupi kecurigaan keluarga Indriana Dewi Saputri adalah tersangka Devara Putri Prananda berpura-pura menjadi kurir yang mengirimkan makanan untuk keluarga korban.
Direskrimum Polda Jawa Barat, Kombes Pol Surawan mengatakan, Devara Putri Prananda mengirimkan makanan setelah mendapat kode dari tersangka Didot Alfiansyah bahwa pelaku telah dieksekusi di Jalan Bukit Pelangi, Kecamatan Babakanmadang, Kabupaten Bogor pada 20 Februari 2024.
Kemudian Devara Putri Prananda yang masih berada di Jakarta itu langsung mengirimkan paket makanan menggunakan kendaraan roda dua dari kosannya.
"Setelah korban dieksekusi, kemudian Didot masuk ke dalam mobil dan memberikan kode kepada Devara yang isinya hanya 'done' dan ditanggapi oleh Devara dengan mengantarkan makanan kepada orangtua korban yang itu seolah-olah itu kiriman dari korban kepada orangtuanya," ujarnya kepada wartawan, Kamis (7/3/2024).
Kombes Pol Surawan mengaskan, skema tersebut sudah dirancang dengan matang itu oleh para pelaku untuk memberikan kesan bahwa korban pada saat ini masih bernyawa.
Padahal pada kenyataanya, korban sudah meninggal dunia akibat dijerat mengguanakan ikat pinggang oleh tersangka Muhammad Reza.
"Maksudnya untuk hindari kecurigaan orang tua korban, seolah olah itu kiriman makanan dari korban kepada ortunya, jadi orangtuanya tidak curiga kepada anaknya bahwa anaknya sudah meninggal dunia," ungkapnya.
Sebagai informasi, kasus pembunuhan ini terungkap setelah mayat Indriana Dewi Eka Saputri ini ditemukan tertutup selimut di wilayah Kota Banjar pada Minggu (25/2/2024).
Motif dibalik pembunuhan ini adalah dikarenakan antara tersangka Didot Alfiansyah, tersangka Devara Putri, dan Indriana Dewi Eka Saputri terlibat cinta segitiga.
Sedangkan Muhammad Reza bertindak sebagai eksekutor yang menjerat leher korban menggunakan ikat pinggang di dalam mobil avanza berwarna hitam di Jalan Bukit Pelangi, Kecamatan Babakanmadang, Kabupaten Bogor pada Selasa (20/2/2024).
Kemudian jasad korban dibuang di Kota Banjar, Jawa Barat pada Jumat (23/2/2024) hingga akhirnya ditemukan pada Minggu (25/2/2024).(*)