Linglung di Bandara, Ibu di Bekasi yang Tusuk Anak 20 Kali Sempat Ajak Korban Jalan dari Hotel ke Rumah, Penyakitnya Ini Diduga Kambuh

Sabtu, 09 Maret 2024 | 17:42
(KOMPAS.com/FIRDA JANATI)

Seorang bocah laki-laki berinisial AAMS (5) ditemukan tewas bersimbah darah di Perumahan Burgundy Blok RAA 9, RT 1 RW 19, Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Kamis (7/3/2024).

GridHot.ID - Kasus penghilangan nyawa terhadap seorang bocah 5 tahun di Bekasi menjadi sorotan.

Terlebih, pelaku diduga adalah ibu kandung korban sendiri berinisial SNF (26).

Tersangka SNF rupanya sempat membawa korban dan anak kedua yang baru berusia 1,7 tahun ke Bandara Soekarno Hatta sebelum kejadian tragis tersebut.

Melansir tribunnews.com, kasus pembunuhan terjadi di sebuah perumahan elite di Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Jawa Barat, Kamis (7/3/2024).

Bocah berinisial AAMS (5) dibunuh ibu kandungnya, SNF (26) menggunakan pisau dapur.

Kapolsek Bekasi Utara, Kompol Yuliati mengatakan kasus pembunuhan terungkap saat saudara ayah korban tak diperbolehkan masuk ke rumah.

Tamu tersebut melihat baju yang dikenakan SNF berlumuran darah sehingga melapor ke Bhabinkamtibmas.

Laporan tersebut diteruskan ke Polsek Bekasi Utara dan dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Sebanyak 3 orang diamankan untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi yakni SNF dan 2 keluarga ayah korban.

Dalam proses olah TKP, ditemukan sebilah pisau yang digunakan untuk membunuh korban.

"Barang bukti hanya pisau saja, pisau sempat dicuci, pisau dapur," bebernya, Jumat (8/3/2024), dikutip dari WartaKotalive.com.

Baca Juga: Atribut Devara Nyamar Demi Tutupi Aksi Kejinya, Terungkap Asal Usul Helm Ojol dan Motor yang Dipakai Sang Caleg, Punya Sosok Ini

Hasil autopsi menunjukkan korban mendapat 20 tusukan di bagian dada.

"Luka tusuk sebanyak 20 kali. (Luka tusuk) Dada sebelah kiri. Korban dibawa ke RS Polri dilakukan autopsi," jelasnya.

Dilansir dari tribunjakarta.com, terkuak detik detik sebelum SNF (26) membunuh anak kandungnya AAMS (5) di Cluster Burgundy Summarecon Bekasi, Kelurahan Harapan Baru, Kota Bekasi pada Kamis (7/3/2024).

Hal tersebut diungkapkan oleh Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota AKBP Muhammad Firdaus.

Firdaus mengatakan, pada Rabu (6/3/2024) tersangka SNF sempat membawa A dan anak kedua yang baru berusia 1,7 tahun ke Bandara Soekarno Hatta.

"Hari Rabu si korban pergi ke bandara, jadi pelaku pergi ke bandara sama anaknya katanya dia mau pergi ke suatu tempat karena ada panggilan bisikan gaib, halusinasi pelaku," kata Firdaus, Jumat (8/3/2024).

Mereka berangkat dari kediamannya menggunakan taksi, sesampainya di bandara SNF rupanya berhalusinasi dengan tujuan tak jelas.

Karena terlihat linglung, petugas bandara menolong SNF dengan berhasil menghubungi sang suami MMS yang masih berada di Medan.

"Pada saat itu pihak keamanan Bandara menelepon suaminya memberitahukan bahwa istrinya ini sedang ada di bandara dengan bawa dua anaknya," ucapnya.

Kaget dapat kabar seperti itu, sang suami meminta petugas bandara mengantar istri dan kedua anaknya ke Hotel Harris Kota Bekasi.

Harapannya, istri dan kedua anaknya dapat menunggu menginap di hotel sampai ia pulang dari Medan.

Baca Juga: Ini Alasan Ibu di Bekasi Tusuk Anak Kandungnya yang Berusia 5 Tahun Sebanyak 20 Kali, Polisi: Bersimbah Darah Sampai Ada Bolong

"Setelah sampai di Bekasi nginep di Hotel Harris sampai check-in di hotel Harris jam 11.00 malam," jelasnya.

Halusinasi pelaku kambuh lagi, sekira pukul 03.00 WIB dia meminta petugas hotel memesan taksi dengan tujuan kediamannya Cluster Burgundy.

Pada saat disiapkan taksi, tiba-tiba SNF dan kedua anaknya sudah tidak berada di hotel diperkirakan pulang menuju kediamannya berjalan kaki.

Jarak Hotel Harris Bekasi dengan Cluster Burgundy Summarecon tidak begitu jauh, kurang lebih satu kilo meter.

Sesampainya di rumah, tindakan pembunuhan diperkirakan terjadi sekira pukul 04.00 WIB ketika AAMS sang putra sulung sedang terlelap.

"Nah setelah sampai di rumah si suami tetap langsung menghubungi tapi tidak bisa, tidak ada komunikasi sampai pukul jam 10.00 pagi hari kamisnya," ucap Firdaus.

Suami pelaku kemudian berinisiatif menghubungi temannya, meminta tolong agar mengecek ke rumah untuk memastikan keberadaan anak istrinya.

"Posisi suami masih di Medan pada hari Kamis pagi, jadi dia mengirimkan saksi NA untuk mengecek, ternyata anak tersebut sudah berlumuran darah tergeletak di lantai 2," terang Firdaus.

Berdasarkan hasil pemeriksaan ahli, SNF terindikasi mengidap skizofrenia yang menyebabkan gangguan halusinasi.

Penyidik Polres Metro Bekasi Kota terus melakukan pendalaman, SNF rencananya akan dilakukan pemeriksaan psikiater untuk memastikan kejiwaannya. (*)

Tag

Editor : Desy Kurniasari

Sumber Tribunnews.com, TribunJakarta.com