Langsung Diminta Tutup Toko, Ini Kesaksian Tukang Cuci di Apartemen Teluk Intan Saat 1 Keluarga Lompat Bareng dari Lantai 22: Seperti Galon Jatuh

Sabtu, 16 Maret 2024 | 19:13
Kolase TribunJakarta/Tribunnews.com

Penampakan buket bunga di TKP tewasnya satu keluarga yang lompat dari apartemen

GridHot.ID - Empat orang tewas usai terjatuh bersamaan dari Apartemen Teluk Intan, Kelurahan Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (9/3/2024).

Keempat korban yang ditemukan tergeletak mengenaskan itu terjatuh dari lantai atas apartemen ke jalanan akses parkir.

Salah seorang tukang cuci dan setrika bernama Ello mengisahkan kejadian tersebut.

Dilansir dari tribuntrends.com, kondisi ekonomi diduga jadi motif sekeluarga yang lompat dari lantai 21 Apartemen Teluk Intan, Penjaringan, Jakarta Utara.

Diungkap oleh tetangga bernama Arif (47), kondisi perekonomian sekaluarga yang mengakhiri hidupnya itu memang sempat terpuruk.

Sebelum pandemi, kondisi ekonomi mereka baik-baik saja.

Namun setelah pandemi covid-19 yang menyerang dunia dan Indonesia pada tahun 2020, ekonomi mereka mulai memburuk.

Sang ayah terkena PHK saat pandemi tersebut berlangsung.

"Yang saya tahu, ketika pandemi suaminya terkena pemutusan hubungan kerja. Mulai dari sana, kehidupan keluarga ini terlihat sangat merana," kata Arif, seperti dikutip Grid.id dari Tribun Jakarta.

Akibatnya, sang istri harus banting tulang jualan telur ayam demi menyambung hidup keluarganya.

Keluarga tersebut dulunya juga disebut memiliki mobil Fortuner.

Baca Juga: Pindah ke Solo karena Kena PHK, Inilah Sosok Eddy Anwar yang Nekat Lompat dari Lantai 12 Apartemen Bareng Istri dan Anak

Namun karena kondisi ekonomi mereka memburuk, mereka menggantinya dengan Gran Max.

"Dulu sempat pakai Fortuner, terakhir yang saya dengar menggunakan mobil Gran Max," ujarnya lagi.

Iba dengan kondisi tersebut, Arif sempat membantu keluarga itu dengan uang senilai Rp 8 juta.

Ia juga menyebut bahwa keluarga itu ingin pindah ke Solo, Jawa Tengah untuk membuat bisnis baru.

"Saya hanya merasa iba dengan keluarga ini. Jadi, saya berharap uang yang saya beri itu bisa sedikit membantu. Katanya mereka mau memulai bisnis baru (di Solo), tetapi saya tidak tahu bisnis apa yang ia kerjakan," lanjut Arif.

Sebelumnya, dilansir dari Kompas.com, sekeluarga di Penjaringan, Jakarta Utara meninggal karena bunuh diri dari lantai 22 Apartemen Teluk Intan pada Sabtu (9/3/2024) sore.

Keempatnya adalah EA (51), AIL (52), JL (18) dan JWA (13).

EA, sang ayah mengikat tali dengan anak laki-lakinya, JL.

Sementara sang ibu terikat dengan anak perempuannya.

Keempatnya tewas mengenaskan di depan lobi apartemen.

Sebelum tewas, EA sempat mencium kening istri dan kedua anaknya di dalam lift.

Baca Juga: Penampakan Tak Biasa di TKP Lompatnya Sekeluarga dari Lantai 22 Apartemen Penjaringan, Pakar Singgung Adanya Pidana Pembunuhan

Sang ibu lalu mengumpulkan HP anak-anaknya di dalam lift tersebut sebelum loncat bersama-sama.

Dari rekaman CCTV, keempatnya jatuh bersamaan dari lantai 22.

Melansir Kompas TV, peristiwa lompatnya satu keluarga di Apartemen Teluk Intan, Topaz Tower, Penjaringan, Jakarta Utara dari lantai 22, pada Sabtu (9/3/2024) cukup menghebohkan publik hingga saat ini.

Pasalnya, kejadian yang diduga bunuh diri itu melibatkan empat orang lompat secara bersamaan. Mereka terdiri dari EA (51), ibu AEL (50), dan dua anaknya, JL (15) dan JWA (13).

Mereka ditemukan tewas di area parkir atau beberapa meter dari pintu masuk apartemen tersebut.

Berdasarkan pantauan Kompas.tv, Kamis (14/3/2024), lokasi jatuhnya empat orang itu telah dipasangi garis polisi.

Terdapat empat plastik besar yang diduga sebagai titik jatuhnya empat orang itu beberapa waktu lalu.

Salah seorang tukang cuci dan setrika bernama Ello mengisahkan kejadian tersebut.

Lokasi tempat Ello bekerja hanya berjarak sekitar 10 meter dari area ditemukannya sekeluarga tersebut tewas.

Tempat Ello kerja persis di belakang tempat kejadian perkara (TKP) atau berderetan dengan pintu masuk apartemen tersebut.

Saat itu, ia mendengar bunyi jatuhnya mereka seperti sebuah galon jatuh dari atas.

Baca Juga: Terekam CCTV, Ini Gelagat Aneh Satu Keluarga sebelum Lompat dari Lantai 22 Apartemen Penjaringan, Ibu Sempat Kumpulkan Ponsel

"Bunyinya seperti galon jatuh, karena memang sering terjadi (galon jatuh)," kata Ello.

Peristiwa jatuhnya mereka itu terjadi sekitar pukul 16.13 WIB pada Sabtu 9 Maret sore. Kala itu, Ello mengaku sedang menyeterika baju sejumlah penghuni apartemen.

"Saya sedang setrika, lalu lihat keluar udah ramai kerumunan orang-orang di depan (tempat kerjanya)," tuturnya.

Ketika mengetahui kejadian itu diduga ada orang yang bunuh diri, ia langsung diminta oleh atasannya untuk menutup toko.

"Saya langsung tutup toko, karena bos mintanya gitu," katanya.

Namun, ia mengaku tak mengenal mereka yang diduga telah lompat tersebut.

"Mereka katanya udah tidak di apartemen sejak dua tahun lalu, tapi saya baru kerja setahun belakangan," katanya.

Sebelumnya, Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan mengatakan, pihaknya melakukan pemeriksaan ulang TKP satu keluarga tewas usai terjun dari lantai 22 Apartemen Teluk Intan, Penjaringan, Jakarta Utara.

Pemeriksaan ulang TKP dilakukan untuk mendapatkan detail peristiwa yang terjadi pada Sabtu (9/3/2024) ketika keluarga yang terdiri atas ayah berinisial EA (51), ibu AEL (50), dan dua anaknya, JL (15) dan JWA (13), terjun bersama-sama.

“Kami lakukan olah ulang tempat kejadian dan membaca lebih detail lagi, temuan untuk dikaitkan dengan peristiwa yang sudah terjadi,” kata Gidion, Rabu (13/3/2024).(*)

Tag

Editor : Desy Kurniasari

Sumber Kompas TV, TribunTrends.com