GridHot.ID - Viral orang-orang menerobos banjir setinggi 1,5 meter sembari mendorong sebuah keranda.
Adapun dalam video yang beredar, dalam banjir seleher orang dewasa itu para warga mendorong keranda yang diselimuti kain hijau.
Peristiwa ini disebutkan terjadi di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
Melansir Kompas TV, banjir yang melanda wilayah Grobogan, Jawa Tengah hingga Sabtu (16/03/2024) malam belum surut.
Sebagian warga yang tak mengungsi, berpatroli di tengah genangan banjir untuk menjaga rumah yang ditinggal mengungsi.
Warga yang berpatroli di genangan banjir sambil membagikan makanan untuk warga yang bertahan di rumah seperti di Kampung Soponyono, Kelurahan Jetis, Grobogan, Jawa Tengah.
Warga yang tak mengungsi dan bertahan di rumah ini untuk menjaga rumah mereka.
Banjir di wilayah Kecamatan Purwodadi yang terjadi sejak Kamis (13/03/2024) kemarin, disebabkan meluapnya sungai lusi akibat tak mampu menampung curah hujan selama 3 hari.
Ratusan warga Grobogan, yang mengungsi di beberapa titik pengungsian masih bertahan hingga Jumat (14/03/2024) malam.
Mereka mengaku selama di pengungsian kebutuhan makan dan lainnya tercukupi.
Namun untuk kebutuhan balita dan anak kecil masih kurang.
Para pengungsi terpaksa meninggalkan rumah mereka lantaran tingginya genangan banjir di rumah mereka mencapai satu meter lebih.
Petugas tagana Dinas Sosial Grobogan, dibantu puluhan relawan dapur umum sudah tiga hari menyiapkan makan bagi ribuan warga terdampak banjir di bulan ramadan.
Pihak Dinas Sosial menyiapkan sedikitnya 9 ton beras medium, sayur mayur, telur ayam hampir tembus 200 kilogram dan daging ayam 450 kilogram.
Jumlah tersebut terus bertambah, pasalnya saat ini banjir di beberapa wilayah di Grobogan masih belum surut.
Dilansir dari tribunjateng.com, sebuah video berdurasi 28 detik beberapa hari ini membuat sebagian besar warganet merinding.
Pada video itu terlihat beberapa orang menerobos banjir sedalam 1 meter lebih sembari mendorong sebuah keranda yang diletakkan di atas rakit pohon pisang.
Itu adalah peristiwa nyata dan terjadi belum lama.
Adapun lokasinya berada di Kabupaten Grobogan.
Video sejumlah warga berjibaku mengantar keranda jenazah dengan menerjang banjir setinggi 1,5 meter viral di media sosial.
Dalam video berdurasi 28 detik diperlihatkan bila keranda tersebut berselimut kain hijau bertuliskan huruf Arab.
Itu diapungkan menggunakan rakit pohon pisang.
Sementara warga mengawalnya menuju pemakaman dengan membelah banjir seleher orang dewasa.
Mereka memegang erat dan mendorongnya secara hati-hati menyeberangi banjir mengarah ke akses jalan yang tidak tersentuh banjir.
Begitu dalamnya banjir, orang-orang yang menceburkan diri mengiringi jenazah hanya terlihat bagian kepalanya.
Sepintas terlihat seperti di kawasan sungai.
Keranda selanjutnya dipikul bersama-sama ke tempat peristirahatan terakhir yang tak terdampak banjir.
Para pelayat yang tak berani melintas pun berkerumun dan hanya bisa menyaksikan dari kejauhan.
Kejadian itu terjadi di Desa Sembungharjo, Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan pada 14 Maret 2024.
Seperti yang dijelaskan Kades Sembungharjo, Sudarsono.
"Iya, benar dan dimakamkan seusai salat dhuhur."
"Salah satu warga kami meninggal karena sakit," kata dia seperti dilansir dari TribunSolo.com, Senin (18/3/2024).
"Kebetulan akses jalan yang dilalui menuju makam itu cekung dan kebanjiran."
"Alhamdulillah lancar," tambahnya.
Menurut dia, akses menuju TPU Desa Sembungharjo yang cekung kerapkali menjadi langganan banjir saat musim penghujan.
Sehingga warga sudah terbiasa mengantarkan jenazah menembus banjir.
"Memang langgan banjir, karena jalannya posisinya menurun."
"Cukup dalam semeter lebih."
"Kalau makamnya aman dari banjir," ujar dia.
"Doakan semoga ada anggaran untuk meninggikan supaya saat ada luapan Sungai Lusi tidak kebanjiran," imbuhnya.
Sementara itu, Kapolsek Panunggalan, AKP Siswanto mengatakan, banjir di wilayah hukumnya terjadi sejak Rabu (13/3/2024) akibat luapan Sungai Lusi.
Terpantau belasan rumah terdampak banjir, namun yang paling parah menggenangi akses jalan.
"Keranda jenazah diseberangkan saat banjir itu inisiatif warga."
"Akses jalan menuju makam memang banjirnya sangat dalam," kata dia.
Menurut AKP Siswanto, banjir di sana berangsur surut pada Jumat (15/3/2024) malam dan kendaraan sudah diperkenankan melintas pada Sabtu (16/3/2024).
"Saat ini sudah surut total," pungkas AKP Siswanto. (*)