GridHot.ID - Penemuan jenazah ibu dan anak di Kelurahan Pondok Labu, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan, menggegerkan warga setempat.
Jenazah ibu dan anak Ibu dan anak bernama RR Martini (82) dan Patricia Endang (61) ditemukan di dalam rumahnya pada Jumat (29/3/2024) siang.
Melansir TribunJakarta.com, Kapolsek Cilandak Kompol Wahid Key mengatakan kedua jenazah sudah membusuk ketika ditemukan.
"Iya sudah membusuk, sudah rusak tubuhnya," kata Wahid kepada wartawan, Sabtu (30/3/2024).
Wahid mengungkapkan, korban Patricia diduga lebih dulu meninggal dunia yakni diperkirakan pada Selasa (26/3/2024).
Patricia diketahui memiliki riwayat penyakit diabetes akut yang sudah diderita selama sekitar lima tahun.
"Iya anaknya meninggal duluan karena dari kondisi jasadnya sudah lebih parah ya," ungkap Wahid.
"Dan dari hasil olah TKP, dugaannya si anak ini meninggal sudah empat hari," lanjutnya.
Dua hari setelah Patricia meninggal dunia, sang ibu yakni Martini ikut mengembuskan napas terakhir.
Wahid mengatakan, Martini yang menderita stroke hingga tak bisa bangun memang sudah sejak lama mengandalkan anaknya untuk mengurusnya.
"Jadi setelah anaknya meninggal, ibunya jadi nggak keurus sekitar tiga sampai empat hari, meninggal lah ibunya ini. Ibunya nggak bisa bangun karena stroke," tutur Wahid.
Adapun, melansir Tribunnews.com, penemuan jenazah ibu dan anak itu pertama kali diketahui oleh seorang asisten rumah tangga (ART) almarhumah yang pada sat itu curiga dengan bau tak sedap di dalam rumah.
Lantaran mencium bau tak sedap, ART itu pun mencoba mengetuk pintu rumah, tapi tak ada jawaban.
Merasa tak mendapati jawaban, ART tersebut lantas melaporkan keadaan kepada RT setempat lalu diteruskan ke Polsek Cilandak.
"Dari Polsek datang disaksikan sama-sama kita buka pintunya nah dua orang itu sudah meninggal, ibunya 82 tahun dan anaknya 61 tahun," kata Wahid.
Wahid pun menjelaskan bahwa pada saat ditemukan, tak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh kedua jenazah tersebut.
Meski begitu, jasad keduanya tetap dibawa ke RS Fatmawati untuk dilakukan visum.
"Tidak ditemukan tanda kekerasan, namun tetap dilakukan visum di RS Fatmawati," katanya.
(*)