Find Us On Social Media :

Dikawal Tentara OPM Bersenjata, Pilot Susi Air Minta TNI Tak Lepaskan Bom di Papua, Mohon ke Negara Asing Lakukan Hal Ini

Pilot Susi Air Kapten Philips Mark Mehrtens (tengah) yang sudah lebih dari satu tahun disandera oleh KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya.

GridHot.ID - Pilot Susi Air Kapten Philips Mark Mehrtens sudah lebih dari satu tahun disandera oleh KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya.

Pilot Susi Air itu disandera sejak 7 Februari 2023 lalu. Ia diculik usai pesawat milik maskapai Susi Air yang diterbangkannya dibakar di Lapangan Terbang Karo, Nduga, Papua Pegunungan.

Baru-baru ini, melansir Kompas.com, keberadaan Philips terekam dalam sebuah video berdurasi 1 menit 43 detik.

Video tersebut dikirimkan Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Organisasi Papua Merdeka (OPM), Sebby Sambom.

Dalam video yang telah tersebar luas itu, Philips terlihat kurus dan berjenggot pajang. Ia dikawal oleh beberapa anggota OPM bersenjata.

Pilot berkewarganegaraan Selandia Baru itu menyebut TNI menggunakan pesawat tempur dan bom dalam upaya pembebasan.

Ia pun meminta TNI untuk berhenti melepaskan bom serta berhenti menggunakan pesawat tempur.

Menurutnya, orang yang berada di sekitar tempatnya disandera merasa tidak aman karena bom tersebut.

"Di daerah sini, TNI, Tentara Negara Indonesia pakai pesawat pemburu dan melepas bom besar," kata Philips dalam video yang dikirimkan Sabtu (13/4/2024).

"Orang-orang di sini minta tolong jangan pakai pesawat pemburu, jangan pakai bom, pakai senjata saja, tidak pakai pesawat tidak pakai bom besar, jangan begitu. Tolong berhenti," lanjutnya.

Lebih lanjut, Philips tampak meminta tolong agar negara asing bisa bisa bernegosiasi dengan Indonesia agar tidak menggunakan pertempuran udara di Papua.

Baca Juga: Bersenjata Kawal Pilot Susi Air yang Ditawan, Adik Kandung Egianuis Kogoya Baru 2 Tahun Gabung KKB Papua, Ini Jejak Kejahatannya