Gridhot.ID - Bencana tanah longsor terjadi di Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan pada Sabtu (13/4/2024).
Longsor terjadi di dua titik, yakni di Kelurahan Manggau dan Lembang (Desa) Randan Batu, Makale Selatan.
Akibat musibah ini, 18 warga meninggal dunia tertimbun longor.
Bupati Tana Toraja, Theofilus Alloorerung mengatakan, faktor penyebab tanah longsor karena pembukaan lahan.
"Selain faktor alam, juga bukaan lahan menggunakan racun untuk rumput dan ladang yang dibuka itu baiknya bijak dalam menggunakan," ucapnya kepada wartawan, Minggu (14/4/24) malam.
Ia mengatakan bahwa penggunaan racun jika tidak bijak juga cepat atau lambat akan berdampak bagi warga.
"Jika tidak bijak menggunakan racun untuk tanaman itu, maka tanah akan kering dan jika tidak dikelola lebih lanjut ketika ada hujan dengan intensitas tinggi tidak menutup kemungkinan akan ada banjir maupun longsor, ini saran untuk kita semua," tuturnya.
Sementara Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, menyampaikan duka cita mendalam atas bencana tanah longsor yang terjadi di Tana Toraja.
"Atas nama pemerintah provinsi dan masyarakat Sulawesi Selatan, kami mengucapkan duka cita yang mendalam atas peristiwa yang menimpa saudara-saudara kita di Tana Toraja," ucap Bahtiar, Minggu (14/4/2024).
Pada Minggu sore, Bahtiar berangkat ke Toraja untuk menyampaikan duka cita langsung kepada keluarga korban, sekaligus memastikan proses evakuasi bagi warga yang belum ditemukan.
Berdasarkan laporan BPBD Sulsel, longsor ini terjadi pada Sabtu (13/4/2024) malam sekitar pukul 23.00 WITA saat sejumlah warga sudah terlelap dalam tidur.
Di Palangka, Kelurahan Manggau, Makale Selatan, 14 warga dievakuasi ke Rumah Sakit Lakipadada dalam kondisi meninggal dunia.
Dua orang dilaporkan hilang dan belum ditemukan. Mereka adalah Sopia (23) dan Gea (3). Keduanya perempuan.
Sementara dua warga lainnya menjalani perawatan dan dalam kondisi kritis.
Sedangkan di Lembang Randan Batu, Makale Selatan, empat warga meninggal dunia.
Sehingga, total korban meninggal dunia dalam peristiwa ini mencapai 18 orang.
"Kita maksimalkan segala potensi untuk memberikan bantuan dan evakuasi. Tim dari BPBD dan Dinas Sosial sudah menuju lokasi longsor di Toraja," kata Bahtiar.
"Kepala BPBD Sulsel dan Kepala Dinas Sosial Provinsi bersama tim provinsi lainnya, bersama Forkopimda juga bergerak ke lokasi," ungkapnya.
(*)