Adik di Klaten Tega Aniaya Kakak hingga Tewas Terkapar Penuh Darah, Keseharian Pelaku Jadi Sorotan, Rawat Ibu dan Korban yang Idap Sakit Ini

Jumat, 26 April 2024 | 10:42
TribunSolo.com / Zharfan Muhana

Rumah yang menjadi lokasi adik membunuh kakaknya di Kecamatan Kalikotes, Kabupaten Klaten.

GridHot.ID - Seorang pria di Klaten, Jawa Tengah, tewas dihabisi adiknya.

Korban yang bernama SAP (58) tewas usai dihabisi oleh adiknya, SP (51) pada Rabu (24/4/2024) malam.

Peristiwa maut itu terjadi di Desa Gemblegan, Kecamatan Kalikotes, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Melansir tribunnews.com, seorang pria di Desa Kalikotes, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah berinisial SP (51) diamankan seusai menganiaya kakak kandungnya, SAP (57) hingga tewas.

Kasus penganiayaan terjadi di rumah pelaku pada Rabu (24/4/2024) sekitar pukul 21.00 WIB.

Kepala Desa Kalikotes, Waloya, mengatakan pelaku dan korban tinggal di rumah yang sama.

Kasatreskrim Polres Klaten, AKP Yulianus Dica Ariseno, menyatakan sejumlah saksi telah diperiksa.

Dari keterangan yang didapatkan polisi dari saksi, terduga pelaku SP alias Pran (51) yang merupakan sang adik, pernah menjalani perawatan di RSJD. Dr. Soejarwadi Kabupaten Klaten.

"Untuk itu langkah-langkah yang akan diambil, dilakukan observasi kesehatan terduga. Apakah benar terduga alami gangguan atau tidak," jelasnya.

Korban dalam kasus ini adalah sang kakak, SAP alias Totok (57).

Dari hasil pemeriksaan saksi, terdapat keterangan yang membenarkan terduga pelaku melakukan penganiayaan.

Baca Juga: Bocah 7 Tahun di Teluknaga Tangerang Tewas Dibunuh Tante Sendiri, Pelaku Kesal Ibu Korban Tak Mau Beri Pinjaman Uang

"Hasil pemeriksaan menurut keterangan saksi-saksi, memang benar adanya terduga pelaku melakukan penganiayaan terhadap korban. Sehingga menyebabkan meninggal dunia," kata Yulianus.

Selain amankan terduga pelaku, polisi juga amankan barang bukti.

"Barang bukti yang diamankan 1 potong kayu ukuran 1,5 meter, dan batu bata," paparnya.

Kata Tetangga

Salah satu warga yang juga tetangga korban dan pelaku, Bambang (47) menyebut kakak beradik itu memiliki riwayat sakit kejiwaan.

"Dulu (adik), tapi akhir-akhir (adik) ini kelihatan sehat biasa. Kalau kakak masih (sakit)," papar Bambang kepada TribunSolo.com, Kamis (25/4/2024).

Adapun peristiwa penganiayaan ini sebenarnya sempat didengar tetangga sekitar, termasuk Bambang.

Meski mendengar teriakan pada Rabu (24/4/2024) malam, namun Bambang tidak berani mendekat ke lokasi kejadian.

"(Sempat dengar) teriak-teriak setengah jam, tapi warga nggak berani masuk karena takut," ujar Bambang.

Mengetahui hal tersebut, warga lalu melapor ke Polsek Kalikotes.

Sesaat kemudian, setelah pihak kepolisian datang warga baru berani mendekat lokasi kejadian.

Baca Juga: Selingkuhan Cuma Beri Duit Rp 300 Ribu untuk Aborsi, Wanita Hamil yang Tewas di Ruko Kelapa Gading Pilu Ditinggal Saat Pendarahan, Polisi: Tersangka Malu

"Kondisinya sudah meninggal di dalam pagar (bambu), yang ditutup daun," kata Bambang.

Korban yakni kakak pria berinisial SAP alias Totok (57), saat ditemukan kondisinya telah mengalami luka.

"Kondisinya terkapar, penuh darah. Yang paling parah di kepala," jelasnya.

Saat ini, kasus kejadian tersebut masih ditangani pihak kepolisian Satreskrim Polres Klaten.

Dilansir dari tribunsolo.com, SP alias Pran (51) diduga melakukan penganiayaan terhadap kakaknya berinisial SAP alias Totok (57) hingga berujung kematian di kediaman, Kecamatan Kalikotes, Kabupaten Klaten.

Terduga pelaku memang tinggal bersama korban dan ibunya yang berinisial SM dalam kesehariannya.

Korban diketahui memiliki gangguan kejiwaan.

Warga sekitar, Bambang (47) mengatakan terduga pelaku yang menyiapkan kebutuhan sehari-hari.

"Adik yang merawat menyiapkan semua, makan, rokok, sama merawat mbah putri," ujar warga sekitar, Bambang (47), Kamis (25/4/2024).

Terduga pelaku saat ini tidak bekerja setahun terakhir.

Ia memilih untuk merawat ibu dan kakaknya.

Baca Juga: Serlina Ternyata Dibunuh oleh 3 Orang, Pelaku Ceritakan Kronologi Lengkap Pembunuhan yang Direncanakannya

Ibunya mengalami sakit stroke dan telah diderita lama.

Masalah keuangan, mereka memanfaatkan kiriman anggota keluarga dan uang pensiunan.

"Anaknya 6 di Jakarta, 2 yang tinggal," ungkap dia.

"(Ibu SM) sakit sudah bertahun-tahun, 10 tahun lebih ada," tambahnya.

Terduga pelaku sudah pernah berkeluarga.

Namun itu berakhir cerai.

Ia juga diketahui pernah menderita gangguan kejiwaan dan mendapat di rawat di di RSJD. Dr. Soejarwadi Kabupaten Klaten.

Akibat perbuatan penganiayaan yang diperbuatnya, Pran kini diamankan pihak berwajib. (*)

Tag

Editor : Desy Kurniasari

Sumber TribunSolo.com, Tribunnews.com