GridHot.ID - Manusia memang bisa mengubah nasibnya jika mau berusaha keras.
Seperti halnya yang dialami oleh mantan pengamen jalanan ini.
Dulu tampil dengan rambut mohawk, kini ia membuat bangga keluarganya karena berhasil menjadi prajurit TNI AL.
Melansir surya.co.id, tak ada yang mustahi jika mau berusaha keras disertai dengan doa.
Seperti seorang pengamen jalanan yang sukses jadi prajurit TNI AL.
Berkat kerja kerasa dan doa orangtuanya, seorang pemuda bernama Sandi Yudha berhasil membuat bangga.
Melalui akun TikTok pribadinya @sandiyudha723, Sandi membagikan kisahnya.
Sandi awalnya mengunggah potret masa lalunya yang merupakan seorang pengamen jalanan.
Menurut keterangan yang dipaparkan profesi ini dijalaninya di tahun 2015.
"#2015 (pengamen lampu merah)," tulisnya sembari membagikan potret masa lampaunya dengan gaya rambut mohawk.
Di balik itu semua, Sandi ternyata memiliki cita-cita menjadi prajurit TNI.
Baca Juga: 3 Tank Terkuat TNI AD, Siap Pertahankan Tanah Air Sekuat Tenaga
Sandi resmi menjadi anggota TNI AL pada tahun 2020 lalu.
Dengan penuh percaya diri dan rasa bangga, ia membagikan potretnya saat mengenakan seragam lorengnya dengan memakai kaca mata hitam.
Melihat dari potret yang dibagikan, kini Sandi mengemban tugas dan berdinas di kota Malang, Jawa Timur.
Keberhasilannya ini tentu tak terlepas dari doa kedua orangtuanya.
"Doa keluarga" tulis Sandi dalam unggahannya.
Unggahan video menampilkan potret lawas versus masa kini ini sontak menjadi sorotan netizen di media sosial.
Tak ayal jika kisahnya dibanjiri pujian.
Sebelumnya, Anak tukang gali kubur berhasil lolos jadi prajurit TNI AD.
Meski dia berasal dari keluarga yang kurang mampu, tapi tak menyurutkan semangat Rizal untuk jadi abdi negara.
Kisah perjuangan anak tukang gali kubur jadi prajurit TNI ini diunggah dalam tayangan di channel youtube TNI AD.
Ia menceritakan bahwa sang ayah sehari-harinya bekerja sebagai kuli penggali kubur, sedangkan sang ibu adalah ibu rumah tangga.
Baca Juga: 3 Kapal Selam TNI AL yang Bertugas Jaga Perairan Laut China Selatan
"Saya anak keempat dari empat bersaudara. Pekerjaan ayah saya sebagai kuli kuburan dan ibu saya sebagai ibu rumah tangga," ungkap Rizal.
Ia sangat bersyukur diterima sebagai anggota TNI meski berasal dari keluarga yang sangat sederhana.
“Alhamdulillah walaupun beliau bekerja sebagai kuli kuburan saya dapat dipercayai menjadi Anggota TNI Angkatan Darat," tambahnya.
Sambil menahan tangis, Rizal menceritakan pengorbanan orangtuanya yang banting tulang.
"Pengorbanan orangtua saya walaupun beliau sakit, kehujanan, kepanasan, beliau tetap bekerja demi saya," kata Rizal.
Sedangkan sang ibunda mengaku sangat mendukung cita-cita anaknya, meski cuma doa yang bisa ia berikan.
“Sedih, dia cita-citanya tinggi tapi ibu orang gak punya, orang pas-pasan. Ibu cuma bisa berdoa buat anak, sama ngasih semangat,” ungkap Ibu Rizal dengan suara bergetar.
Sementara itu, dilansir dari tribunjabar.id, kisah cinta seorang prajurit TNI yang menyamar menjadi tukang batagor begitu mencuri perhatian.
Sosok TNI ini berbeda dengan biasanya, ia justru menyembunyikan identitas aslinya untuk mendapatkan cinta.
Alih-alih mengaku sebagai anggota TNI, ia justru berpura-pura menjadi tukang batagor.
Kisah tersebut dialami oleh gadis cantik bernama Widiattaqi.
Widiattaqi membagikan kisah cintanya di akun TikToknya @widiattaqi.
Kisah cinta Widiattaqi dengan anggota TNI itu bak sinetron.
Gadis cantik itu pun mengungkap kisah cintanya sebelum akhirnya ia menikah.
Diketahui, kedekatan keduanya berawal saat sang suami mengajak berkenalan sebagai sesama alumni Ponpes di lokasi yang sama.
Keduanya memulai silaturahmi dan berkomunikasi.
Komunikasi berlanjut hingga pria itu mengaku bekerja sebagai penjual batagor hingga serabutan demi menyambung hidup di perantauan.
Bahkan, pria itu mengaku kepada Widiattaqi bekerja serabutan seperti memperbaiki genteng rumah dan lainnya.
"Dia ngasih tahu kalau lagi merantau di Bandung, jual batagor. Katanya juga lagi perbaiki genteng rumah orang, jadi kerja sampingan," tulisnya.
Namun, gadis alumni Ponpes itu merasa curiga.
Hal itu lantaran aktivitas pria itu sangat dekat dengan para tentara hingga ada seragam loreng yang membuat semakin penasaran dan curiga.
"Lagi gotong royong katanya. Mulai curiga kok bisa gotong royong sama tentara. Fotonya gak kelihatan tentara sih, setahuku tentara mukanya garang-garang," ceritanya.
Komunikasi mereka terus berlanjut meski keduanya berada di lokasi berbeda.
Empat tahun kemudian, pria itu pun kembali ke Lombok dna menyempatkan datang kepadanya dan keluarga.
Dari kedatangan itulah akhirnya pria itu mengaku profesi aslinya adalah seorang anggota TNI.
"Setelah empat tahun, akhirnya dia pulang ke Lombok dan pertama kali datang aku masih malu buat ngobrol. Akhirnya dia ngobrol sama bibiku dan kebongkar dia kerja apa," ceritanya.
Tak butuh waktu lama, anggota TNI yang sempat menyamar menjadi tukang batagor itu melamar gadis Lombok itu.
Keduanya pun menggelar acara tunangan dengan sederhana.
"Ketiga kalinya, dia datang sama bapak mertua dan katanya langsung lamaran. Deg-degan banget masya Allah," tulisnya.
Setelah menjalani pertunangan, mereka pun memutuskan untuk mengikat janji suci pernikahan.
Meski sang pria anggota TNI berpangkat prajurit satu, akan tetapi mereka memilih menikah tanpa menggunakan prosesi sangkurpora.
"Alhamdulillah setelah melalui proses yang panjang. Acara berlangsung di Lombok karena kami berdua Sasak tulen. Gak pakai sangkurpora atau PDU katanya ga apa-apa," terangnya.
Gadis Ponpes itu pun mengaku bahwa mempercayai jodoh telah diatur oleh Allah SWT.
"Kalau sudah jodoh, sejauh apapun jaraknya pasti dipertemukan," pungkas wanita tersebut.
Kisah cinta keduanya pun langsung viral dan menuai banyak komentar warganet.
@ans***.MasyaAllah, samawa ya kak.
@yri***.Langgeng selalu ka.
@ada***.Perempuan yang baik hanya untuk lelaki yang baik. Barakallah fiikum. Samawa ya"(*)