Find Us On Social Media :

Terungkap Istri Pembunuh Wanita dalam Koper Syok Berat, Suami Ditangkap Depan Keluarga, Ibu Meninggal dan Resepsi Nikah Batal

Ahmad Arif pelaku pembunuhan RM(50) ternyata pengantin baru yang nikah Maret dan akan gelar resepsi pernikahan 5 Mei 2024.

Gridhot.ID - LS, istri dari Ahmad Arif Ridwan Nuwloh atau AARN mengalami syok berat setelah mengetahui suaminya membunuh wanita teman kerjanya berinisial RM (50), yang mayatnya dimasukkan dalam koper lalu dibuang di kawasan Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.

Kondisi LS yang syok itu diungkap oleh kakeknya, M Ali Rahman (64) saat ditemui di rumahnya di Palembang, Sumatera Selatan pada Kamis (2/5/2024).

Menurut Ali, LS kini trauma berat dan enggan berbicara.

Kondisi cucunya itu, kata dia, semakin terpuruk setelah baru saja kehilangan ibunya yang meninggal 3 hari sebelum pernikahannya dengan AARN.

Kemudian, ditambah suaminya ditangkap polisi hingga akhirnya resepsi pernikahan terpaksa harus dibatalkan.

"Keadaannya hingga saat ini masih syok, seperti istilah kata, mulutnya masih terkunci dan tidak mau bicara," kata Ali kepada TribunSumsel.com.

Dia mengungkapkan, resepsi pernikahan cucunya yang rencananya akan digelar pada Minggu (5/5/2024) nanti sudah dibatalkan setelah AARN ditangkap polisi.

"Tadi untuk acara Minggu ini pernikahan sudah dibatalkan karena suaminya ditangkap," ujar Ali.

Meskipun demikian, lanjut dia, pihak keluarga tetap memberikan dukungan kepada LS agar tetap semangat menjalani hidup ke depan.

"Ini musibah, hingga saat ini keluarga masih berikan support dan semangat untuk LS. Agar bisa tegar dan tabah menghadapi musibah ini," tutur Ali.

"Kami nasehati LS. Apalagi umurnya yang masih muda berusia 27 tahun. Kami juga bilang ini mungkin sudah bagian dia. Mungkin ke depan bisa lebih baik lagi. Ambil hikmahnya di balik kejadian ini."

Baca Juga: Terekam CCTV, Ini Detik-detik Pembunuh Keluarkan Koper Isi Jasad Wanita dari Hotel di Bandung, Pelaku Diduga Rekan Kerja

Lebih lanjut, terkait kasus pembunuhan yang menjerat AARN, Ali mengaku tidak pernah menaruh curiga.