:quality(100)/photo/2024/05/04/screenshot-2024-05-04-093728jpg-20240504093758.jpg)
GridHot.ID - Dalam tradisi primbon Jawa, tidak ada aturan pasti yang mengaitkan weton tertentu dengan tanggung jawab atau kemampuan untuk menjadi tulang punggung keluarga.
Namun, beberapa weton ini dikaitkan dengan sifat-sifat yang dianggap mendukung peran sebagai tulang punggung keluarga, seperti tanggung jawab, ketegasan, dan kesetiaan.
Berikut adalah empat weton lelaki yang dianggap bertanggung jawab dan cocok untuk menjadi tulang punggung keluarga:
Weton Rabu Pahing:
Rabu Pahing sering dikaitkan dengan keberanian, ketegasan, dan kepemimpinan.
Lelaki dengan weton ini mungkin memiliki tanggung jawab yang tinggi dan kemampuan untuk memimpin serta menjaga kesejahteraan keluarga.
Weton Jumat Legi:
Jumat Legi sering dihubungkan dengan kebijaksanaan, kecerdasan, dan kesetiaan.
Lelaki dengan weton ini mungkin memiliki pemikiran yang mendalam dan kesetiaan yang kuat, yang dapat membantu mereka menjadi tulang punggung keluarga yang dapat diandalkan.
Weton Senin Kliwon:
Senin Kliwon sering dikaitkan dengan kreativitas, semangat, dan dedikasi.
Baca Juga: 5 Weton yang Akan Sukses di Dunia Fashion, Konon Cocok Jadi Desainer
Lelaki dengan weton ini mungkin memiliki dorongan kuat untuk bekerja keras dan mendukung keluarga, serta kemampuan untuk mencari solusi kreatif untuk masalah yang dihadapi.
Weton Kamis Wage:
Kamis Wage sering dihubungkan dengan keberanian, ketekunan, dan ketegasan.
Lelaki dengan weton ini mungkin memiliki semangat dan keberanian untuk menghadapi tantangan dalam kehidupan, serta ketegasan dalam mengambil keputusan demi kebaikan keluarga.
Harap diingat bahwa ini hanya pandangan umum berdasarkan tradisi primbon Jawa dan tidak ada aturan pasti dalam menentukan kemampuan seseorang untuk menjadi tulang punggung keluarga berdasarkan weton.
Peran sebagai tulang punggung keluarga memerlukan tanggung jawab, komitmen, dan kemampuan untuk menjaga keseimbangan dalam berbagai aspek kehidupan, yang tidak hanya dipengaruhi oleh weton, tetapi juga oleh kepribadian, pengalaman, dan nilai-nilai pribadi.
(*)