GridHot.ID - Heboh kasus perempuan anak dua membacok pria muda di kamar hotel di kelurahan Karangpacar, Kecamatan/Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, pada Rabu (8/5/2024).
Pelaku diketahui bernama Najmiah Nur Indah (36). Sementara korban diketahui bernama Hernanda (21).
Melansir Surya.co.id, kejadian berdarah tersebut berlangsung sekitar pukul 10.00 WIB.
Ketua RT setempat Joko Purnomo mengatakan, pria muda korban pembacokan itu sempat keluar hotel lalu meminta tolong kepada warga sekitar.
"Dia minta tolong ke warga dengan kepala berlumuran darah," ujarnya saat diwawancara di lokasi kejadian, Rabu (8/4/2024) siang.
Mendapati permintaan tolong lelaki itu, kata Joko, warga pun membawa korban ke Puskesmas Banjarejo.
Sementara perempuan yang melakukan pembacokan diam-diam melarikan diri sambil menggendong anaknya.
"Sementara perempuan yang diduga membacok, diam-diam lari sambil menggendong anaknya. Informasinya menaiki becak," tutur Joko.
Terkait identitas perempuan dan pria muda dalam insiden berdarah tersebut, Joko mengaku tak tahu.
Namun Joko menyebut pelaku dan korban bukan warga sekitar. Diduga kuat, mereka bukan warga asli Kabupaten Bojonegoro.
"Mereka (terduga pelaku dan korban, red) datang ke hotel ini pakai mobil Honda Brio. Pelatnya H, kode untuk wilayah Jawa Tengah," imbuhnya.
Bukan Suami Istri
Kapolsek Bojonegoro Polres Bojonegoro Kompol Mukodam mengungkapkan,pelaku dan korban meru[pakanwarga Demak, Jawa Tengah. Keduanya bukan suami istri.
Keduanya hanyaberhubungan bisnis. Persisnya, korban merupakn sopir dari mobil yang dirental oleh pelaku sejak 25 April 2024 lalu.
"(korban) merupakan sopir dari mobil yang dirental oleh (pelaku) itu," jelas perwira polisi dengan satu melati emas di pundaknya tersebut.
Pelaku Ditangkap
Masih melansir Surya.co.id, polisi telah menangkap pelaku pembacokan, Najmiah Nur Indah, di wilayah Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, pada Rabu (8/5/2024) sore.
Menurut Kasat Reskrim Polres Bojonegoro AKP Fahmi Amarullah, pelaku ditangkap dalam pelariannya dengan menyewa taksi online, seusai kejadian tragis di Bojonegoro.
Perempuan kelahiran 1988 yang tinggal di Kecamatan Dempet, Kabupaten Demak, Jawa Tengah itu, ditangkap bersama dua anak yang dibawanya.
"Usai ditangkap, pelaku dan dua anaknya dibawa ke puskesmas terdekat. Sebab, kaki pelaku terluka entah karena apa dan tubuhnya juga tampak lelah," ujar Fahmi Amarullah.
Kronologi
Pelaku menjalani pemeriksaan di Polres Bojonegoro pada Kamis (8/5/2024).
Saat diinterogasi, pelaku mengungkap kronologi kejahatannya.
Diceritakan, sebelum membacok pria muda itu, pelaku lebih dulu mengikat tubuh korbannya dengan lakban.
"Pelaku melakban tubuh korban di kursi. Kaki dan tangan korban diikat lakban. Mata korban juga ditutup lakban," ujar AKP Fahmi Amarullah, Kamis (9/5/2024).
Setelah itu, pelaku menyeret korban yang ada di dalam kamar hotel.
Di kamar mandi tersebut, pembacokan terjadi.
Pelaku membacok korban dua kali. Bacokan pertama diarahkan ke kepala korban.
Setelah itu, korban berontak dan mampu melepaskan diri dari ikatan lakban. Pelaku kemudian membacok korban lagi, tapi dapat ditangkis menggunakan tangan.
"Lalu, pelaku membacok lagi dan dapat ditangkis oleh korban menggunakan tangan kiri. Sehingga, tangan kiri korban juga mengalami luka bacok yang cukup serius," imbuhnya.
Meski sempoyongan usai dibacok dua kali, korbanberhasil merebut parang dari pelaku.
Namun saat itu korban tak membalas perbuatan keji pelaku. Korban lebih memilih meninggalkan kamar hotel.
"Korban lebih memilih untuk meninggalkan kamar hotel dan minta tolong warga sekitar hotel agar dapat dirawat," terang mantan Kasatreskrim Polres Kepulauan Seribu ini.
Adapun, AKP Fahmi mengungkapkan, korban berkenan diikat dengan lakban oleh pelaku karena bujuk rayu.
Dikatakan, korban dijanjikan suatu surprise oleh pelaku sebelum diikat lakban.
"Korban mau diikat lakban karena pelaku menyebut akan memberikan surprise. Berupa bayaran lebih atau fee lebih untuk korban yang selama ini telah menjadi sopir pelaku," jelasnya.
Motif
Disinggung terkait motif kejahatan, polisi menduga pelaku sengaja melampiaskan depresinya.
Diketahui, perempuan beranak dua itu mengalami depresi setelah bercerai dengan sang suami pada 2021 silam.
Sejak bercerai, dia menghidupi dua anaknya seorang diri. Sang suami tidak pernah mengurus dua anaknya. Padahal, dia tidak bekerja dan statusnya janda.
Lalu, untuk keperluan apa di Bojonegoro?
Kepada polisi, pelaku mengaku akan menemui orang yang akan membeli tanahnya.
Namun, pengakuan pelaku sulit dibuktikan karena saat diminta menunjukkan lokasi tanah yang akan dijual, dia justru kebingungan.
Hingga kini, polisi terus menggali motif di balik penganiayaan tersebut.
(*)