Hasil Autopsi Ibu yang Dibunuh Anak Kandung Pakai Garpu Tanah, Korban Ditusuk 10 Kali saat Tidur, Paling Mematikan di Leher

Kamis, 16 Mei 2024 | 17:42
TribunJabar.id/Dian Herdiansyah

Jenazah Inas (45 tahun) ibu yang dihabisi oleh anaknya sendiri, R (26) saat tiba di RSUD Syamsudin Sukabumi untuk menjalani autopsi, Selasa (14/5/2024).

Gridhot.ID - Seorang pemuda berinisial R (26) tega membunuh ibu kandungnya sendiri, Inas (45) di Kampung Cilandak, Desa Sekarsari, Kecamatan Kalibunder, Sukabumi, Jawa Barat, Senin (13/5/2024).

Melansir dari Kompas TV, R menghabisi nyawa ibu kandungnya yang sedang tidur di dalam kamar dengan menggunakan garpu tanah.

Kasus pembunuhan ini baru diketahui setelah R mendatangi tetangganya pada Selasa (14/5/2024) dan mengaku telah membunuh ibunya.

Kapolsek Kalibunder Iptu Taufik Hadian membenarkan peristiwa ini dan mengatakan bahwa pelaku telah diamankan oleh polisisetelah nyaris dihakimi massa.

"Sudah diamankan, ini lagi olah TKP (tempat kejadian perkara). Iya (bunuh ibu sendiri), korban Inas, pelaku anak kandung," kata Taufik, Selasa (14/5/2024).

R langsung digelandang menuju Polsek Kalibunder untuk dimintai keterangan.

Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, R diduga kesal karena tidak dibelikan motor oleh ibunya.

Namun demikian, pihak kepolisian masih akan melakukan pemeriksaan saksi dan pelaku lebih lanjut untuk memastikan motif pembunuhan ini.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Sukabumi AKP Ali Jupri mengungkapkan hasil autopsi terhadap jenazah Inas.

Ali Jupri menyampaikan, berdasarkan hasil autopsi Tim Dokter Forensik RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi, terdapat 10 luka tusukan pada tubuh korban.

"Inas yang tinggal di RT 15/04, Desa Sekarsari, Kecamatan Kalibunder, mengalami luka parah di bagian kepala, dada, lengan, leher, wajah dan bahu," kata Ali, Rabu (16/5/2024).

Baca Juga: Terungkap 3 Pembunuh Vina Cirebon yang Masih Buron, Disebut Kabur ke Jakarta dan Anak Polisi, Polda Jabar Beberkan Fakta Ini

"Luka tersebut akibat penganiayaan yang dilakukan oleh R yang merupakan anak kandung korban dengan menggunakan garpu tanah," lanjutnya.

Menurut Ali, hasil olah TKP dan pemeriksaan terhadap tersangka, korban dihabisi nyawanya saat terlelap tidur.

Diduga, korban Inas tidak sempat melawan saat pelaku memukul dan menusukkan garpu tanah ke beberapa bagian tubuhnya.

Ali menuturkan, hasil autopsi Tim Dokter Forensik RSUD R Syamsudin SH akan dijadikan pelengkap penyidikan dalam mengembangkan kasus ini.

Selain itu, untuk mengungkap motif yang mendasari tersangka membunuh ibu kandungnya, pihaknya berkoordinasi dengan psikolog.

Sebab, tersangka R mengalami kesulitan menjawab pertanyaan penyidik, sekaligus untuk mengetahui kondisi kejiwaan pelaku.

Dokter Forensik RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi, dr Nurul Aida Fathia mengatakan hasil autopsi yang dilakukan pihaknya terhadap jenazah korban ditemukan banyak luka di tubuh serta memar di bagian bahu, wajah dan leher.

Tetapi, luka yang menyebabkan kematian korban adalah luka tusukan sedalam kurang lebih 5-6 cm pada bagian leher.

Diduga, R berulang kali memukul dan menusuk korban dengan garpu tanah.

"Berkas hasil autopsi ini sudah kami serahkan kepada penyidik Satreskrim Polres Sukabumi untuk kepentingan penyidikan pihak kepolisian," kata Nurul Aida.

Ia menambahkan, hasil pemeriksaan menunjukkan kematian korban belum satu hari atau sekitar 12 jam sebelum dilakukan autopsi. Ini dilihat dari kondisi jenazah seperti lebam dan kaku mayat.

Baca Juga: Terkuak Hasutan Naedi dalam Kasus Ponakan Bunuh Paman di Warung Pamulang, Korban Dibacok 4 Kali, Jasad Dibungkus Sarung

(*)

Tag

Editor : Candra Mega Sari

Sumber Kompas TV