Gridhot.ID - Di antara hamparan sawah yang membentang luas dan rimbunnya pepohonan yang menjulang tinggi di Tanah Karo, terukir legenda tentang Begu Juma, sosok hantu penunggu ladang yang terkenal dengan kejahilannya.
Begu Juma diyakini sebagai arwah leluhur yang masih terikat dengan dunia manusia dan suka mengganggu para petani yang bekerja di ladang.
Wujud Begu Juma digambarkan sebagai manusia tinggi besar dengan tubuh kurus dan wajah yang seram.
Matanya berwarna merah menyala dan memiliki tatapan yang tajam, seolah-olah mampu menembus ke dalam jiwa manusia.
Rambutnya panjang dan kusut, sering kali menutupi wajahnya yang menyeramkan.
Begu Juma seringkali memakai pakaian compang-camping dan lusuh, menambah kesan mistis dan mengerikan pada penampilannya.
Pada malam hari, terutama saat bulan purnama, Begu Juma mulai menampakkan dirinya.
Suaranya yang aneh dan gerakannya yang menyeramkan sering kali membuat para petani ketakutan.
Dia suka mencuri hasil panen dan merusak tanaman di ladang, meninggalkan jejak kehancuran dan kerugian bagi para petani.
Konon, Begu Juma adalah arwah leluhur yang meninggal karena kematian yang tidak wajar, seperti bunuh diri atau kecelakaan.
Karena kematiannya yang tragis, arwah mereka tidak dapat menemukan kedamaian dan terikat dengan dunia manusia.
Baca Juga: Kekutan Jin Khodam Begu Ganjang, Sosok Berbahaya yang Sering Curi Harta Manusia
Mereka bergentayangan di ladang tempat mereka dulu bekerja, mencari ketenangan yang tak kunjung datang.
Bagi masyarakat Karo, terutama di daerah pedesaan, kepercayaan terhadap Begu Juma masih kuat.
Cerita-cerita tentang Begu Juma sering diceritakan untuk menakut-nakuti anak-anak dan menjadi pengingat untuk selalu berhati-hati saat berada di ladang pada malam hari.
Namun, di era modern, keberadaan Begu Juma dapat diinterpretasikan dengan berbagai sudut pandang.
Bagi sebagian orang, Begu Juma hanyalah cerita rakyat untuk menghibur dan melestarikan budaya.
Namun, bagi sebagian lainnya, Begu Juma adalah manifestasi dari rasa takut dan sugesti manusia.
Rasa takut dan sugesti yang kuat dapat membuat orang-orang percaya bahwa mereka melihat atau mengalami sesuatu yang sebenarnya tidak ada.
Terlepas dari persepsi yang berbeda, kisah Begu Juma tetap menjadi bagian menarik dari cerita rakyat Karo.
Keberadaannya, entah benar atau hanya mitos, menjadi pengingat bagi kita untuk selalu menjaga keseimbangan alam dan hidup selaras dengan lingkungan.
(*)