6 Kampus Negeri di Indonesia yang Tak Naikkan UKT 2024, Salah Satunya Undip

Minggu, 19 Mei 2024 | 16:42
KOMPAS.com/RISKA FARASONALIA

Universitas Diponegoro (Undip) menjadi salah satu PTN di Indonesia yang berkomitmen tidak menaikkan UKT di tahun 2024.

Gridhot.ID - Kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) di sejumlah kampus atau Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Indonesia sedang hangat diperbincangkan.

Tercatat, ada 10 PTN yang sudah menambah jumlah kelompok UKT. Misalnya Universitas Brawijaya (UB), Institut Teknologi Bandung (ITB) dan masih banyak lagi.

Namun ada banyak juga PTN yang memastikan UKT tahun 2024 tidak naik sama sekali bahkan tidak ada penambahan kelompok untuk semua jalur masuk.

Salah satunya, Universitas Airlangga (Unair) yang dipastikan oleh rektornya yaitu Prof. Nasih, tidak ada kenaikan bagi mahasiswa baru tahun 2024.

Jadi mana saja PTN di Indonesia yang tidak naikkan UKT 2024? Melansir dari Kompas.com, ini daftarnya.

1. Universitas Airlangga (Unair)

Rektor Unair, Prof Mohamad Nasih mengatakan, untuk saat ini belum ada kenaikan biaya kuliah Unair untuk tahun ajaran 2024 - 2025.

"Kita di Unair UKT tidak naik, tidak masalah, kita juga berikan ada afirmasi KIP Kuliah 20 persen," ujarnya saat hadir di acara Ikatan Alumni Unair, Gagasan Unair Menuju Indonesia Maju 2034 beberapa waktu lalu.

Unair menerapkan tujuh kelompok UKT mulai Rp 500.000 sampai Rp 25 juta saja.

Selain UKT, khusus mahasiswa jalur mandiri akan dipungut Iuran Pengembangan Instansi (IPI) yang juga tidak mengalami kenaikan.

2. Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed)

Baca Juga: 6 Universitas di Indonesia yang Punya Jurusan AI, Salah Satunya UGM

Beberapa waktu lalu, Unsoed sempat viral karena menaikkan UKT 2024. Tetapi setelah rapat dengan pimpinan fakultas se-Unsoed, Ketua Lembaga dan unit-unit lainnya, beberapa waktu lalu, maka Rektor menyatakan ketentuan tentang besaran UKT Unsoed tahun 2024 akan dicabut. Selanjutnya, Unsoed akan menerbitkan peraturan baru.

"Ketentuan tentang UKT ini disesuaikan dengan menimbang masukan dari masyarakat, mahasiswa dan orangtua mahasiswa," terang jelas Wakil Rektor I Unsoed, Dr. Ir. Noor Farid.

Menurut Noor Farid, ketentuan baru yang diputuskan pada pertemuan pimpinan Unsoed sedang dikonsultasikan oleh Rektor ke Dirjen Dikti.

Sambil menunggu keputusan lebih lanjut, lanjut dia, registrasi online bagi calon mahasiswa jalur SNBP dihentikan sementara.

"Nanti kembali dibuka, setelah ada keputusan baru. Jadi, jadwal registrasi diundur," papar Noor Farid.

3. Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Rektor Unesa Prof. Dr. Nurhasan mengatakan pihaknya tidak ingin membebani mahasiswa dan tetap pada prinsip bahwa putra-putri daerah apapun kondisi ekonominya bisa mengenyam pendidikan tinggi di Unesa.

"Komitmen kami yaitu memberikan layanan pendidikan yang berkualitas kepada generasi muda bangsa. Jadi, tidak ada kenaikan UKT mahasiswa. Karena kita tahu sendiri kondisi ekonomi kita baru saja pulih dari pandemi ditambah ekonomi global yang tak menentu," ucapnya.

Karena tidak menaikkan UKT dan tidak lagi sepenuhnya bergantung pada pemerintah, Unesa dituntut inovatif untuk mendapatkan pendanaan dari berbagai sumber, salah satunya yaitu dengan mengoptimalkan pengelolaan dan pemanfaatan aset.

"Nah, aset ini yang dikelola dengan baik, bukan menitikberatkan pada UKT mahasiswa. Saya tekankan, Unesa PTN BH bukan hanya status, tetapi mindset melahirkan transformasi perguruan tinggi yang lebih tangguh, mandiri, adaptif, inovatif," Kata dia.

Wakil Rektor II Bidang Hukum, Ketatalaksanaan, Keuangan, Sumber Daya, dan Usaha, Dr. Bachtiar Syaiful Bachri mengatakan Unesa terus mengupayakan yang terbaik agar semakin menjadi kampus yang ramah, nyaman, berkualitas dan berdampak baik bagi generasi muda, masyarakat, bangsa dan negara.

Baca Juga: CPNS 2024, Ini 8 Instansi yang Buka Pendaftaran Melalui Sekolah Kedinasan

Karena itulah, disiapkan skema perkuliahan dengan UKT yang disesuaikan dengan kondisi ekonomi setiap mahasiswa.

Penentuan UKT di Unesa didasarkan pada tingkat kondisi ekonomi mahasiswa yang diketahui dari data yang diisi oleh mahasiswa sendiri pada saat pendaftaran.

"Mahasiswa yang tidak mampu bisa kuliah dengan UKT paling rendah dan bisa juga di jalur prestasi yang disiapkan Unesa. Bagi yang mengalami kondisi tertentu dan terkendala biaya di tengah jalan, pun kami menyiapkan skema keringanan hingga pembebasan UKT," jelas dosen Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) itu.

UKT di Unesa terbagi ke dalam beberapa kategori. UKT 1 sebesar Rp 500.000 dan UKT 2 sebesar Rp 1.000.000 untuk semua prodi. Sedangkan UKT 3 hanya di angka Rp 2.400.000 untuk semua prodi non-kedokteran. Sementara prodi kedokteran mulai Rp 3.000.000. Selanjutnya, UKT 4 rata-rata Rp 3.160.000, UKT 5 mulai Rp 3.840.000, UKT 6 mulai Rp 4.560.000, kemudian UKT 7 mulai Rp 5.280.000.

Selanjutnya, UKT 8 mulai Rp 6.000.000, UKT 9 mulai Rp 7.557.000 dan UKT 10 mulai Rp 9.000.000.

"Setiap kategori UKT masing-masing prodi ada yang sama besarnya dan ada yang berbeda, tergantung jenis prodinya," terangnya.

4. Universitas Hasanuddin (Unhas)

Rektor Unhas Prof. Dr. Jamaluddin Jompa, M.Sc juga menegaskan jika Unhas tidak menaikkan UKT di tahun 2024 ini.

Menurutnya kenaikan UKT pada beberapa kampus terjadi karena adanya penambahan kelompok UKT. Saat ini ada Kelompok UKT 9, di mana di tahun 2023 hanya ada UKT kelompok 1 hingga kelompok 8.

"Kenapa ada UKT 9 tahun ini? Karena tahun 2023 itu UKT Kelompok 1 bayarnya Rp 0 alias gratis. Dan ini menurut aturan Kementerian Diktiristek tidak diperkenankan sehingga tahun 2024 ini kami hapus, sehingga bergeser ke atas dan muncul UKT 9. Jadi pada dasarnya tidak ada kenaikan. Hanya pergeseran kelompok itu tadi," jelasnya.

Lebih jauh Rektor Unhas menyampaikan jika hingga kini Unhas tetap berkomitmen agar tidak ada mahasiswa Unhas yang putus studi hanya karena kurang mampu ekonominya.

Baca Juga: Kuliah Gratis Lulus CPNS, Ini Syarat Masuk Sekolah Kedinasan Milik BMKG

"Penetapan UKT mahasiswa ini sudah ada formulasinya yang disesuaikan dengan kondisi ekonomi keluarga. Sebaliknya, bagi keluarga yang mampu, berkontribusilah untuk pengembangan pendidikan kita. Semoga itu berberkah bagi pendidikan anaknya di Unhas," ujarnya.

5. Universitas Syiah Kuala (USK)

USK memastikan tidak ada kenaikan UKT untuk tahun 2024. Hal ini tidak terlepas dari pertimbangan kondisi perekonomian masyarakat Aceh khususnya.

"Secara umum UKT USK masih seperti tahun sebelumnya. Karena itu, mahasiswa baru tidak perlu risau. Bahkan USK berupaya meningkatkan efisiensi sehingga lebih optimal dana yang bersumber dari masyarakat dalam menjaga kualitas program studi," kata Rektor, Prof. Dr. Ir. Marwan.

Menurutnya, kondisi perekonomian global saat ini yang sedang tidak baik-baik saja, berdampak terhadap Indonesia, dirasakan hingga ke segala lapisan masyarakat, termasuk Aceh.

"USK tetap berempati terhadap kondisi ekonomi global dimaksud, karena itu USK berupaya semaksimal mungkin menjaga UKT tetap terjangkau. Ini semata-mata demi akses pendidikan bagi putra/i terbaik bangsa, khususnya Aceh," ungkapnya.

Salah satu bentuk upaya USK untuk menjamin UKT tetap terjangkau. Misalnya, mengeluarkan kebijakan menurunkan UKT khusus bagi mahasiswa baru dengan besaran 5 hingga 31 persen pada tahun lalu di Kampus Jantong Hate Rakyat Aceh.

Selain itu, untuk tahun 2024, USK juga menurunkan besaran Iuran Pengembangan Institusi (IPI) yang sebelumnya dikenal dengan SPI untuk program studi tertentu.

"Saat ini, sekitar 45 persen mahasiswa USK merupakan penerima beasiswa dan UKT terendah, yaitu antara lima ratus ribu hingga satu juta rupiah," jelas Rektor.

6. Universitas Diponegoro (Undip)

Undip telah mengumumkan biaya kuliah tahun 2024. Pada laman resminya, UKT Undip tahun 2023 masih dalam skema tujuh kelompok.

Pada tahun 2024, juga masih diterapkan tujuh kelompok UKT. Untuk UKT terendah yakni Rp 500.000 dan yang paling mahal adalah UKT sebesar Rp 22.000.000 untuk jurusan Kedokteran dan Kedokteran Gigi.

Demikian informasiterkait PTN yang tidak menaikkan UKT di tahun 2024 untuk semua jalur. Apakah ada kampus pilihanmu?

Baca Juga: Update CPNS 2024, Seleksi Dibuka Juni, Ada Puluhan Ribu Formasi untuk Talenta Digital

(*)

Tag

Editor : Candra Mega Sari

Sumber Kompas.com