GridHot.ID - Bos rumah makan di Medan bernama Herlinda Gurusinga dibakar hidup-hidup oleh mantan karyawannya sendiri.
Hal ini pun sampai membuat masyarakat setempat terkejut.
Seperti dilansir dari Bangkapos, mantan karyawannya itu adalah Sulaiman Purba alias Leman.
Dia nekat melakukan aksi kejinya karena sakit hati dipecat oleh HG.
Imbas aksinya itu, pelaku akhirnya ditangkap oleh pihak kepolisian di tempat persembunyian di kawasan Kecamatan Sunggal, pada Minggu (19/5/2024) kemarin.
Kanit Reskrim Polsek Medan Tembung, AKP Japri Binsar Simamora mengatakan, pelaku merupakan mantan pekerja di rumah makan milik HG.
"Bener, pelaku sudah ditangkap kemarin di tempat persembunyiannya," kata Japri dikutip dari Tribun-medan, Senin (20/5/2024).
AKP Japri menjelaskan, saat ini pelaku sudah ditahan dan sedang menjalani proses pemeriksaan di Polsek Medan Tembung.
"Pelaku sedang dalam pemeriksaan," sebutnya.
Sakit hati dipecat
Motif sementara dalam kasus pembakaran ini karena sakit hati terhadap korban.
Baca Juga: Ijazah S1 Dibakar Mantan Pacar Gegara Masalah Helm, Rebecca Sang Pelaku: Nyokap Gue Tanggung Jawab
"Pelaku ini awalnya bekerja dengan korban, lalu dipecat dan merasa sakit hati," ujarnya.
HG, warga Jalan RS Haji, Percut Seituan itu dibakar hidup-hidup oleh mantan pekerjanya sendiri usai memecat pelaku dari pekerjaannya, pada pukul 07.00 WIB, Senin (13/5/2024).
Akibatnya, korban mengalami luka bakar serius sekitar 52 persen dari wajah hingga lutut, dan kini menjalani perawtan di RS Haji Medan.
Dari keterangan anak korban, Wenny Destira, pelaku merupakan pegawai rumah makan di dekat RS Haji.
Seperti dikutip dari TribunTrends, saat kejadian, pelaku datang ke rumah korban mengendarai sepeda motor untuk mengklarifikasi pemecatan dirinya.
Setelah mendengar jawaban korban, tiba-tiba pelaku mengambil bensin yang sudah dibawa dari sepeda motornya kemudian mengguyur korban mulai dari kepala.
HG panik sempat bertanya mengapa dirinya disiram bensin.
Namun pelaku langsung menyalakan korek api dan membakar korban.
"Pelaku langsung menyalakan korek api dan berlari ke sepeda motor.
Motornya gak dimatikan dia," kata Wenny Destira, Kamis (16/5/2024).
Saat kejadian Wenny, anak korban sedang di dalam rumah, sementara yang mengetahui ibunya disiram adalah pekerja yang lain.
Mereka berusaha memadamkan api menggunakan alat seadanya hingga akhirnya berhasil dipadamkan.
Selanjutnya korban dibawa ke rumah sakit guna pertolongan pertama.
"Dibilang dokter tingkat bakar berat. Gak cukup 1,2 kali operasi supaya sembuh."
Wenny mengatakan, pelaku sakit hati karena dipecat dari pekerjaannya.
"Pelaku ini sakit hati karena gak dikasih jualan lagi.
Karena hari Minggu pagi, didatangi mamak uwak ini di warung yang di depan.
Dibilangnya 'kau gak usah lagi jualan," ungkap Wenny.
Korban sendiri mengenal Sulaiman sejak tahun 2021, saat pelaku menjadi kuli bangunan yang sering makan di rumah makan milik korban.
Namun karena pelaku kerap berutang akhirnya setelah menjadi kuli bangunan, HG mempekerjakan pelaku jadi tukang cuci piring di rumah makan tersebut.
(*)