Laporan Wartawan Gridhot.ID, Septiyanti Dwi Cahyani
Gridhot.ID - Beberapa waktu yang lalu, pihak Istana Kensington mengumumkan kabar kehamilan istri Pangeran Harry, Meghan Markle.
Kabar bahagia yang datang dari pasangan Meghan Markle dan Pangeran Harry ini diumumkan melalui unggahan di akun Instagram resmi Istana Kensington @kensingtonroyal pada Senin (15/10/2018).
Selain itu, Istana Kensington juga mengumumkan prediksi kelahiran calon bayi Pangeran Harry dan Meghan Markle.
Calon bayi pasangan Harry dan Meghan itu diperkirakan akan lahir pada musim semi tahun 2019 mendatang.
Kehamilan the Duchess of Sussex ini tentu disambut antusias oleh seluruh masyarakat dunia.
Sejak menikah pada 19 Mei lalu, pasangan Duke dan Duchess of Sussex ini memang berhasil merebut hati masyarakat dunia dengan keromantisan yang mereka tunjukkan.
Sayangnya, di balik kabar kehamilan Meghan Markle ini terselip risiko kesehatan yang mengancam Meghan Markle dan calon bayinya yang kini sedang dalam kandungan.
Hal ini disebabkan karena Meghan Markle hamil di usia yang telah matang, yakni diusia 37 tahun.
Mengutip dari Kompas.com, wanita yang hamil di usia di atas 35 tahun tergolong berisiko.
Menurut pakar kesuburan Zaher Merhi dari Hope Fertility Center, New York, kehamilan pada ibu yang berusia matang sangat berisiko bagi kesehatan janin maupun sang ibu.
Risiko pertama adalah potensi terjadinya keguguran yang lebih besar dibandingkan pada wanita yang hamil di rentang usia lebih muda.
Dilansir laman WebMD.com, wanita yang mengandung di usia 35 tahun ke atas berisiko mengalami keguguran pada 13 minggu di awal kehamilannya.
Tak hanya itu, besarnya potensi keguguran yang menghantui wanita yang hamil di atas 35 tahun mencapai 20 persen. Sedangkan, bagi wanita yang hamil di usia 45 potensinya meningkat jadi 80 persen.
Risiko yang mengancam kehamilan Meghan Markle lainnya yakni sindrom preeklampsia.
Sindrom ini ditandai dengan gejala seperti tekanan darah tinggi, meningkatnya kadar protein di dalam urin (proteinuria), serta pembangkakan pada tungkai kaki (edema).
Kehamilan prematur dan persalinan melalui operasi caesar tampaknya juga menjadi risiko hamil di usia 35 tahun ke atas yang harus diwaspadai Meghan Markle.
Oleh karenanya, Zaher Merhi menyarankan kepada ibu hamil di usia matang, termasuk Meghan Markle untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin.
Jenis pemeriksaan yang bisa dilakukan meliputi cek gula darah, tekanan darah, dan juga urin di laboratorium untuk mengetahui adanya kandungan protein.
"Karena kehamilannya beresiko tinggi, diperlukan perencanaan yang matang bagi calon ibu. Misalnya saja melakukan berbagai tes kesehatan," ujar Merhi seperti dilansir Kompas.com pada (18/10/2018).
Meskipun begitu, menurut Merhi, pemeriksaan kehamilan berkala dan gaya hidup sehat dapat mengurangi risiko kesehatan yang mengancam sehingga bayi dapat lahir dalam kondisi sehat.
Menurut sebuah sumber, Meghan Markle dikabarkan sudah melakukan serangkaian cek kesehatan sehingga kondisi kehamilan dan bayinya dalam keadaan sehat.
Meghan Markle juga akan mengurangi kunjungannya bersama Pangeran Harry ke luar negeri sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan Kerajaan Inggris kepada keluarga kerajaan yang tengah mengandung. (*)