Pesawat Lion Air JT 610 Jatuh, Inilah 7 Cara Bertahan Hidup Saat Terjadi Kecelakaan Pesawat Menurut Penelitian

Rabu, 31 Oktober 2018 | 19:48
Pexels.com

Pesawat Lion Air JT 610 jatuh, inilah 7 cara bertahan hidup saat terjadi kecelakaan

Laporan Wartawan Gridhot.id, Septiyanti Dwi Cahyani

Gridhot.id - Pesawat Lion Air JT 610 dengan rute penerbangan Jakarta-Pangkalpinang jatuh di perairan Karawang pada Senin (29/10/2018).

Pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Karawang tersebut membawa total 189 penumpang.

Sejumlah pegawai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan anggota Polri dikabarkan turut menjadi penumpang dalam pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Karawang pada Senin (29/10/2018) lalu.

Berbicara tentang kecelakaan pesawat, ternyata ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk bertahan hidup saat terjadi kecelakaan pesawat.

Seperti yang dilansir dari Hai Online (30/10/2018), ternyata ada beberapa penelitian yang membahas tentang cara-cara yang bisa dilakukan untuk bertahan hidup saat terjadi kecelakaan pesawat.

Apa saja, langsung simak di sini ya..

1. Perencanaan yang matang

Baca Juga : Anakya Jadi Korban Pesawat Lion Air JT 610, Orangtua Pilot Bhavye Suneja Sempat Alami Syok dan Mengurung Diri

Mengetahui apa yang akan kamu lakukan saat terjadi kecelakaan pesawat atau pendaratan darurat menjadi salah satu dasar bertahan hidup.

Pertama-tama, dengarkan baik-baik instruksi keselamatan dari awak kabin sebelum lepas landas dan baca kartu keamanan dengan baik.

Selain itu, kamu juga perlu mengetahui di mana letak pintu keluar terdekat.

Hitung berapa baris yang harus kamu lewati agar bisa sampai di sana saat keadaan garurat, karena ini akan kesulitan menemukan pintu keluar dalam keadaan pesawat gelap gulita dan penuh asap.

Dalam beberapa kasus, kamu hanya memiliki beberapa menit sebelum terjadi benturan.

Oleh sebab itu, bersiap-siap untuk menghadapi keadaan terburuk sesaat setelah lepas landas bisa meningkatkan kemungkinan bertahan hidup.

2. Pilih kursi paling aman

Baca Juga : 5 Kecelakaan Pesawat Paling Mengerikan di Indonesia, Ada yang Bangkai Pesawatnya Belum Ditemukan Sampai Hari Ini

Sebuah studi yang dilakukan Popular Mechanics dalam menganalisis kecelakaan pesawat 1971, menemukan fakta bahwa kursi belakang (setelah sayap) adalah yang paling aman – dengan tingkat keselamatannya 69%.

Kursi sebelum sayap hanya memiliki potensi keselamatan sebanyak 56% dan pada kursi paling depan 49%.

Meski begitu, pendapat ini ditentang oleh pihak Boeing yang mengatakan bahwa tidak ada klasifikasi tersendiri tentang mana kursi yang paling aman.

“Semuanya sama-sama aman apabila kamu tetap memakai sabuk pengaman,” ujar juru bicara Boeing.

Di lain sisi, studi yang dilakukan peneliti dari University of Greenwich menyatakan bahwa kursi di dekat pintu darurat adalah yang aman karena memudahkan saat evakuasi.

Mereka menyimpulkan ini setelah melakukan penelitian pada 2.000 orang yang selamat dari 105 kecelakaan pesawat.

Diketahui bahwa penumpang yang duduk enam baris jauhnya dari pintu darurat, kecil kemungkinan untuk bertahan hidup.

Baca Juga : Dugaan Penyebab Jatuhnya Pesawat Lion Air JT 610 Menurut Para Pengamat: dari Gangguan Teknis Hingga Kemungkinan Terjadinya Bird Strike

3. Brace position

Sama seperti kursi paling aman, posisi brace ini juga termasuk tindakan pencegahan.

Letakkan tubuh serendah mungkin untuk mengurangi efek benturan, terlempar ke depan, atau menghantam interior pesawat.

Brace position juga dapat mengurangi risiko cedera kaki sehingga nggak menyulitkan kamu ketika ingin melarikan diri dari pesawat.

Poin terakhir ini sangat relevan, sebab, pada kecelakaan M1 Kegworth tahun 1989, banyak korban meninggal ditemukan dalam keadaan patah kaki.

Sebaiknya, pegang kaki atau letakkan kaki di lantai sambil mendekap lutut dan tempatkan tas tangan di bawah kursi di depan kamu sebagai pelindung kepala.

Kalau memungkinkan, kamu juga bisa menggunakan bantal untuk melindungi kepala.

Baca Juga : 7 Fakta Pencarian Korban Jatuhnya Pesawat Lion Air JT 610: Perintah Presiden Joko Widodo Hingga Basarnas Terjunkan Robot Penyelam

Pertahankan posisi brace sampai pesawat mendarat.

4. Kenakan sabuk pengaman

Dalam keadaan panik, orang-orang cenderung melepaskan sabuk pengamannya.

Namun, yang harus dilakukan di tengah guncangan justru sebaliknya: kamu harus mengencangkan sabuk pengaman sebisa mungkin.

Setiap sentakkan yang mengendurkan sabuk pengaman akan meningkatkan risiko benturan yang diterima.

5. Halangi asap

Api jadi salah satu penyebab kematian dalam kecelakaan pesawat.

Baca Juga : Pesawat Lion Air JT 610 Jatuh, Inilah Jumlah dan Ketentuan Ganti Rugi yang Harus Diterima Korban Kecelakaan Pesawat

Namun, asapnya pun tak kalah buruk. Menghirup asap dalam beberapa detik bisa membuat kamu kehilangan kesadaran.

Jika memungkinkan, sebaiknya basahi sapu tangan atau kain yang akan digunakan untuk menutup hidung dam mulut.

Kalian bisa menggunakan urine – di tengah masalah hidup dan mati seandainya tidak tersedia air bersih.

Karena sudah tidak ada waktu untuk memikirkan kebersihan.

6. Tinggalkan barang-barang

Demi kebaikan, sebaiknya tinggalkan semua barang bawaan.

Karena kamu memerlukan kedua tangan yang bebas untuk menghalau rintangan, menutup hidung dari asap, atau menahan dorongan penumpang lain yang panik.

Baca Juga : Tak Hanya Pegawai Kemenkeu, 3 Anggota Polri Juga Jadi Penumpang Pesawat Lion Air JT 610 yang Jatuh di Perairan Karawang

7. Bergerak cepat

“Periode emas” untuk menyelamatkan diri hanya berlangsung selama dua menit.

Meski sulit, namun gunakan waktu ini untuk mendengarkan arahan awak kabin dan bergerak secepat mungkin untuk keluar dari pesawat.

Semoga bermanfaat! (*)

Tag

Editor : Septiyanti Dwi Cahyani

Sumber Hai Online, GridHot.ID