Laporan Wartawan GridHot.ID, Septiyanti Dwi Cahyani
GridHot.ID - Syachrul Anto, salah satu penyelam yang turut membantu dalam proses pencarian korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di Perairan Karawang, Senin (29/10/2018).
Syachrul Anto yang merupakan penyelam dari Indonesia Diver Rescue Team tersebut gugur saat bertugas untuk membantu proses pencarian korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610.
Indonesia Diver Rescue Teamadalah kumpulan para penyelam yang sering membantu pemerintah untuk proses pencarian korban dan penyelamatan di laut.
Baca Juga : Ternyata Inilah Arti Kode 'JT' Pada Pesawat Lion Air JT 610
Syachrul Anto dilaporkan meninggal dunia pada Jumat (2/11/2018) malam.
Dilansir dari Kompas.com (3/11/2018), kini jenazah Syachrul telah dibawa kembali ke kampung halamannya di Surabaya untuk disemayamkan.
Nama Syachrul Anto tentunya sudah tidak asing lagi terutama di kalangan sesama penyelam.
Siapa sebenarnya sosok Syachrul Anto yang gugur dalam proses evakuasi jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 ini?
Baca Juga : Black Box Pesawat Lion Air JT 610 yang Jatuh di Perairan Karawang Ditemukan
Melansir dari beberapa sumber, berikut adalah beberapa fakta tentang Syachrul Anto yang berhasil dihimpun GridHot.ID.
1.Tergabung dalam pencarian korban jatuhnya pesawat Air Asia 2014
Misi pencarian korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 bukanlah pengalaman pertama bagi Syachrul.
Sebelumnya, Syachrul juga pernah tergabung dalam misi pencarian korban jatuhnya pesawat Air Asia QZ 8501 pada bulan Desember 2014 lalu.
Bahkan, Syachrul dikabarkan menjadi satu dari sekian penyelam yang pertama kali menemukan badan pesawat dan enam korban jatuhnya pesawat Air Asia QZ 8501 yang hilang kontak di perairan Laut Jawa.
2. Pulang dari Palu
Salah satu teman Syachrul Anto yang bernama Yosep Safrudin membagikan cerita tentang sosok Syachrul melalui akun media sosialnya.
Yosef mengatakan bahwa Syachrul baru saja pulang dari Palu.
Seminggu pulang dari Palu, Syachrul minta Yosep menjemputnya di Bandara Halim Perdanakusuma.
Syachrul kemudian minta diantarkan ke posko evakuasi pesawat Lion Air di Tanjung Priok
3. Pinjam alat selam
Yosep juga mengatakan bahwa Syachrul sempat meminjam alat selam miliknya.
Alat selam inilah yang kemudian digunakan Syachrul untuk membantu pencarian korban dan puing pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Karawang.
4. Rela tinggalkan pekerjaan
Masih dari penuturan Yosep, diketahui bahwa ternyata Syachrul rela meninggalkan pekerjaannya selama berbulan-bulan.
Hal ini dilakukan karena semasa hidupnya, Syachrul memang sering berpartisipasi dalam berbagai misi kemanusiaan.
Selain bergabung dalam misi pencarian korban pesawar Air Asia QZ 8501 di tahun 2014, ternyata Syachrul juga pernah ikut dalam evakuasi Kapal pelni.
5. Penyelam berpengalaman dan punya jam terbang tinggi
Syachrul memang dikenal sebagai penyelam yang memiliki pengalaman menyelam dan jam terbang tinggi.
Seorang pengguna Facebook dengan nama akun Ibhenk Yudha yang juga teman Syachrul mengatakan bahwa penyelam yang akrab dipanggil Anto (Syachrul Anto) ini dikenal sebagai penyelam profesional.
Syachrul bahkan disebut-sebut sebagai penyelam yang berpengalaman dan punya jam terbang tinggi dalam operasi SAR.
6. Pengusaha asal Makassar
Ibhenk juga menuturkan bahwa Syachrul merupakan seorang pengusaha sukses asal Makassar.
Namun, Ibhenk tidak menyebutkan jenis usaha yang digeluti oleh almarhum Syachrul.
Baca Juga : BPJS Ketenagakerjaan Pertanyakan Jumlah Besaran Gaji yang Diterima Pilot dan Pramugari Lion Air
Rest in Peace, Syachrul Anto. (*)