Laporan wartawan GridHot.ID, Dewi Lusmawati
GridHot.ID - Pencarian korban kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkalpinang yang jatuh di perairan Tanjung Karawang terus dilakukan.
Usai kecelakaan nahas pesawat Lion Air JT 610 tersebut, muncul polemik perbedaan manifes daftar penumpang pesawat Lion Air JT 610.
Ialah korban atas nama Arif Yustian (21) yang tak ada di manifes daftar penumpang pesawat Lion Air JT 610.
Dikutip dari Tribun Bogor, Kondisi ini sempat membuat informasi yang diterima keluarga tentang pemuda lulusan Sekolah Menengah Ananlisis Kimia Bogor (Smakbo) ini simpang siur.
Arif Yustian merupakan salah satu penumpang Lion Air JT610 yang jatuh di perairan Karawang.
Ia merupakan salah satu penumpang asal Bogor tepatnya asal Kampung Kelapa, RT 05/19, Desa Rawa Panjang, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor.
"Kita gak tahu masalah ke sananya ya. Tapi akhirnya pihak Lion membenarkan. Ternyata ada Arif Yustian di daftar penumpang. Saya gak ngerti kesalahannya dimana," ungkap Manager Research and Depelopment PT Sky Pasific Indonesia, Maman Darmanto.
Baca Juga : 6 Fakta Syachrul Anto, Penyelam yang Gugur dalam Pencarian Korban Jatuhnya Pesawat Lion Air JT 610
Keberangkatan Arif Yustian (21) ke Pangkalpinang menumpangi pesawat Lion Air JT610 ternyata tidak direncanakan sejak awal oleh pihak PT Sky Pasific Indonesia perusahaan tempat dia bekerja.
Maman menceritakan bahwa sebelumnya Arif yustian tidak dijadwalkan berangkat ke Pangkalpinang.
Sebab pada awalnya yang akan diberangkatkan adalah karyawan lain yakni Darwin Harianto, Rohmanir Pandi Sagala dan Krisma Wijaya.
Pihak perusahaan pun, kata dia, sudah membelikan tiket untik ketiga karyawan tersebut jauh-jauh hari sebelum jadwal keberangkatan.
Baca Juga : Penyelam Evakuasi Pesawat Lion Air Meninggal, Ini Postingan Sang Istri yang Menyayat Hati
Namun pada Jumat (26/10/2018) malam Krisma mendadak membatalkan rencana untuk berangkat ke Pangkalpinang.
"Malam Sabtu Krisma nelpon mau mengundurkan diri. Katanya di rumahnya itu darurat lah, memang gak bisa ditinggalkan," kata Maman kepada wartawan, Kamis (1/11/2018).
Maman menuturkan bahwa besok paginya pada Sabtu (27/10/2018), pihak perusahaan kembali membeli tiket pesawat Lion Air ke-4 khusus untuk Arif Yustian menggantikan tugas Krisma.
Namun, tiket untuk Krisma menurutnya masih aktif meskipun ia tak jadi berangkat.
Baca Juga : Penyelam yang Meninggal Dunia Saat Evakuasi Lion Air Baru Seminggu Kembali dari Palu
"Tiket jadi 4. Cuma yang namanya menggantikan itu mengganti secara personel. Menggantikan tugas. Tiket yang sudah beli (untuk Krisma) gak di-drop," ujarnya.
Sementara itu, dikutip GridHot.ID dari Tribun Style, Arif Yustian begitu antusias saat mengetahui dirinya akan naik pesawat untuk kali pertama.
Dia bahkan sempat menanyakan aturan naik pesawat kepada seorang teman kosnya, Sakiful.
Dan pesawat Lion Air JT 610 pun menjadi pesawat pertama yang ia naiki.
Baca Juga : Berukuran 3 Meter Bagian Mesin Pesawat Lion Air Akhirnya Ditemukan
Sayangnya, pesawat nahas tersebut justru dikabarkan terjatuh di perairan Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018) pagi.
Sakiful, menceritakan saat-saat sebelum pria 20 tahun tersebut berangkat ke Bandara Soekarno Hatta.
"Tadi pagi juga dia sempet bangunin, pamit. Karena dia baru pertama kali, dia nanya boleh pakai sandal atau enggak," kenang Sakiful, dilansir TribunStyle.com dari TribunBogor, Selasa (30/10/2018).
Dia juga bertanya apakah di dalam pesawat boleh membawa cairan atau tidak.
Baca Juga : Penyelam Temukan Serpihan Besar Badan Pesawat Lion Air Ditemukan, Ada Tubuh Korban Masih Dikursi...
"Gitu aja, nggak nyangka," sambungnya.
Sakiful menerangkan, rekannya itu berangkat ke Bandara Soekarno Hatta sekitar pukul 01.00 WIB.
Kepergiannya ke Pangkalpinang adalah karena urusan pekerjaan.
Ia ditugaskan oleh perusahaan tempatnya bekerja.
Kedua orangtua Arif sendiri mengaku tidak memiliki firasat apa pun.
Baca Juga : Ditemukan! Ini 5 Fakta Soal Black Box FDR Lion Air JT 610 yang Jatuh
Ibu Arif, Yenti Sulastri terlihat masih syok atas kabar yang menimpa sang putra.
Pandangannya nanar, dan ia terlihat melamun dengan mata berkaca-kaca.
Sementara sang ayah, Sarioso mengaku terakhir kali berkabar dengan sang anak pada Sabtu (27/10/2018).
Saat itu, anaknya sempat berjanji akan pulang ke rumah.
Akan tetapi, ia belum jadi pulang karena hujan deras mendera daerah kosnya di Bogor.
Baca Juga : Australia Beri Travel Warning Bagi Para Pejabatnya di Indonesia untuk Tidak Naik Lion Air
"Ngebel (telepon) saya, bilangnya mau pulang katanya ke rumah dulu karena mau berangkat ke Bangka. Ternyata pas mau pulang gak jadi karena hujannya gede," katanya.
Akhirnya, Arif hanya menitipkan salam pada keluarganya.
"Dia pamit doang, katanya nitip salam sama doa biar selamat di jalan," tandas Sarioso.(*)