Kisah Tragis Pemenang Lotere Rp 223 Miliar yang Berakhir Jadi Tukang Sampah

Kamis, 08 November 2018 | 17:22
Sliptalk

Michael Carroll saat menjadi orang kaya raya

GridHot.ID - Menang lotere hingga miliaran rupiah bukanlah sebuah jaminan.

Kisah tragis pemenang lotere Rp 223 miliar ini contohnya.

Baru saja menjadi miliarder karena menang lotere Rp 223 miliar, justru dia berakhir tragis dengan menjadi tukang sampah.

Baca Juga : Jarang Go Public Soal Kisah Asmaranya, Inilah Sosok Pria yang Pernah Disebut Sebagai Kekasih Pretty Asmara

Bisa dikatakan uang mampu memberikan kebahagiaan bagi setiap orang.

Namun, uang juga bisa menjadi bencana yang membuat keputusasaan bagi orang-orang.

Itulah yang mungkin dialami oleh Michael Carroll asal Inggris.

Pada tahun 2002 silam nasibnya berubah ketika ia memenangkan lottere yang mengubah jalan hidupnya.

Sebelumnya, ia hanyalah seorang pria biasa yang bekerja sebagai pengemas biskuit dan dibayar 204 Poundsterling (Rp3 juta) per-minggu.

Baca Juga : Kisah Moedjiono, Korban Jatuhnya Pesawat Lion Air JT 610 yang Istrinya Sedang Sakit dan Akan Gelar Ulang Tahun

Carroll memenangkan lottere sebanyak 15,5 Dollar AS (Rp223 Milliar). Namun ia bingung dengan uang sebanyak itu apa yang akan dia lakukan.

Akhirnya Carrol yang waktu itu masih berusia 19 tahun bersumpah untuk untuk menyia-nyiakan uang yang diterimanya tersebut.

Carroll membeli sebuah rumah d idekat Swaffham, Norfolk tetapi rumahnya tidak dirawat dan dihancurkan begitu saja ketika dijual.

Ia menghabiskan jutaan dollar untuk mobil yang dihancurkan, helikopter, menyewa perempuan.

Parahnya lagi, ia juga seorang pecandu kokain yang bisa ditemukan disetiap sudut rumahnya.

Baca Juga : Kisah Sony, Penumpang yang Selamat dari Kecelakaan Pesawat Lion Air JT 610 Berkat Terjebak Macet

Ia dikenal sebagai pemenang lottere legendaris dan dijuluki "Lotto Lout" di negara asalnya, Inggris.

Michael Carroll melakukan persis apa yang orang-orang kaya dengan uangnya ia menghabiskan semuanya dengan membeli obat-obatan dan pelacur.

Dailymail melaporkan bahwa pada tahun 2003, Carroll diduga merokok dengan kokain dengan pengeluaran 3.000 Dollar AS (Rp43 Juta) setiap hari.

Ia juga secara teratur mengadakan pesta-pesta untuk memanjakan di rumahnya senilai 500.000 Dollar AS (Rp7 Milliar).

Cara lain untuk menghabiskan uangnya dengan membeli banyak mobil mewah yang dia tabrakan ke arena pacuan kuda buatannya sendiri.

Baca Juga : Kisah Bayi Aliza, Meninggal di Usia 8 Hari Karena Sering Dicium

Tabiat buruk lainnya adalah perilaku Carroll yang mengusir istri dan anak perempuannya.

Hanya delapan tahun kemudian, Carroll telah menghabiskan semua uangnya tersebut.

Keadaan kumuh dari rumah, lima kamar tidur itu juga membuat Carroll terpaksa menerima kerugian sebesar 600.000 Poundsterling (Rp8 Milliar) atas penjualan rumah itu.

Pagar-pagar yang hancur, jendela-jendela yang hancur dan puing-puing di kebun mencerminkan penurunan Carroll dari miliuner ke orang miskin.

Baca Juga : MenilikKisahMenyedihkanSinead O'Connor Saat Remaja: Dari Orangtua Cerai Hingga Tinggal di Penampungan

Mirror

Michael Carroll saat menjadi tukang sampah

Seandainya dia merawatnya, properti itu dianggap bernilai setidaknya 700.000 poundsterling (Rp10 Milliar)

Sebaliknya, ia menjual rumah bobrok di Swaffham, Norfolk, hanya seharga 142.000 poundsterling (Rp2 Milliar).

Walhasil, Carroll kembali untuk hidup terpuruk dengan penghasilan 67 Dollar AS (Rp900 Ribu) per minggu dan sebagai tukang sampah.

Baca Juga : Sering Diabaikan, 4 Fitur Canggih di WhatsApp Ini Berguna Banget

Ia juga menerima tunjangan pengangguran dan kembali ke gaya hidup lebih sederhana yang cocok untuknya.

"Pesta telah berakhir dan kembali ke kenyataan," kata Carroll kepada Daily Mail pada tahun 2010.

"Saya sudah tidak punya dua sen untuk digosok bersama dan itulah yang saya suka. Saya merasa lebih mudah untuk hidup dengan 67 Dollar AS."

Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul "Kisah Tragis Pemenang Lotere Rp223 Milliar, Habiskan Uangnya Dengan Cara Gila Hingga Bangkrut dan Jadi Tukang Sampah"

Tag

Editor : Linda Rahmadanti

Sumber intisari online