Sebelum Jadi Tersangka Kasus Kebohongan, Ratna Sarumpaet Ternyata Tertipu 'Uang Raja-raja' Hingga Rp 50 Juta

Selasa, 13 November 2018 | 11:03
Kompas.com

Ratna Sarumpaet usai menjalani pemeriksaan kesehatan di Biddokkes Polda Metro Jaya, Rabu (10/10/2018

Laporan wartawan GridHot.ID, Dewi Lusmawati

GridHot.ID - Usai heboh kasus pernyataan bohong Ratna Sarumpaet, ibunda artis Atiqah Hasiholan ternyata juga menghadapi sebuah kasus.

Artis senior Ratna Sarumpaet yang juga merupakan seorang aktivis, nyatanya telah tertipu mentah-mentah.

Ratna Sarumpaet yang tergiur iming-iming 'Uang Raja-raja' justru tertipu hingga Rp 50 juta.

Baca Juga : Kondisi Ratna Sarumpaet Saat Ini, Atiqah Hasiholan: Psikologis Ibu Saya Benar-benar Tertekan

Dikutip GridHot.ID dari Kompas.com, tersangka kasus penyebaran informasi bohong atau hoaks Ratna Sarumpaet menjadi korban penipuan bermodus simpanan uang raja-raja Indonesia di bank Singapura dan World Bank senilai Rp 23 triliun.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, Ratna telah mentransfer Rp 50 juta untuk mencairkan uang raja Rp 23 triliun.

"Jadi Ibu Ratna sempat transfer uang sekitar Rp 50 juta agar uang Rp 23 triliun itu cair," kata Argo di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (12/11/2018).

Kendati demikian, Ratna belum melaporkan kasus penipuan tersebut kepada polisi.

Baca Juga : Dari Ginjal Hingga Kulit Kepala, Ternyata Organ Tubuh Manusia Dibanderol Segini

Aparat kepolisian hanya membuat laporan polisi model A.

"Belum laporan sampai sekarang. Kami membuat laporan model A karena ada korbannya," ujar dia.

Menurut Argo, ada juga korban berinisial T yang mengaku telah mentransfer uang Rp 940 juta kepada pelaku.

Oleh karena itu, ia mengimbau warga melaporkan hal tersebut ke aparat kepolisian.

Baca Juga : Ilmuan Ungkap Sisi Jahat Mi Instan, Masih Berani Makan?

"Korban T mengeluarkan uang Rp 940 juta soalnya dijanjikan mau diganti Rp 23 triliun sudah cair," ujar Argo.

"Ada beberapa orang yang sudah sempat masuk transfernya ke rekening pelaku. Kami persilakan masyarakat yang jadi korban penipuan tersangka untuk melaporkan," lanjut dia.

Diberitakan sebelumnya, Polda Metro Jaya menangkap empat tersangka penipuan berinisial H (39), D (55), A (58), dan R (52).

Tersangka menipu para korban dengan meminta sejumlah uang untuk ditransfer ke rekening palsu.

Baca Juga : Ilmuan Ungkap Sisi Jahat Mi Instan, Masih Berani Makan?

Selanjutnya, para tersangka berjanji mencairkan uang raja Rp 23 triliun.

Penangkapan empat tersangka itu berawal dari pemeriksaan kasus penyebaran berita bohong atau hoaks yang dilakukan Ratna Sarumpaet.

"Terungkapnya kasus penipuan berawal dari pemeriksaan ibu Ratna. Ibu Ratna menyebut nama D dan R. Kenapa menyebut nama D karena Ibu Ratna berhadapan langsung dengan D di hotel di kawasan Kemayoran," kata Argo.

Jauh sebelum kasus penipuan terhadap Ratna Sarumpaet terbongkar, mertua aktor Rio Dewanto tersebut lantang menyebut adanya pelanggaran kekuasaan, dalam hal ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai kepala pemerintahan dan dilakukan oleh Menteri Keuangan dengan melakukan pemblokiran dana swadaya Papua.

Baca Juga : Korban Lion Air Jatuh, Tidak Disangka Kata-kata Ini Kata Terakhir untuk Sang Calon Istri Intan Indah Syari

Disebutkan oleh Ratna Sarumpaet bahwa telah datang seorang bernama Ruben PS Marey mendatangi Ratna Sarumpaet Crisis Center (RSCC).

Ruben menjelaskan bahwa dia menerima dana dari para donatur untuk membangun Papua sejumlah total Rp 23,9 triliun.

Dana tersebut ditransfer dari World Bank dan tersimpan dalam rekening pribadinya sejak 2016.

Ruben menyatakan, tiba-tiba dana di rekeningnya tersebut hilang dan menuduh Menteri Keuangan melakukan pemblokiran sepihak atas dananya yang disimpan dalam salah satu bank nasional di Indonesia.

Baca Juga : Mulan Jameela Dipilih Ahmad Dhani: Kalau Dua-dua Rujuk Saya Kuat Hadapi Dua Perempuan

Namun hal ini dibantah oleh Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan, Nufransa Wira Sakti.

Dalam pernyataan pers yang dimuat Kompas.com, 5 Oktober 2018, Nufransa mengaku "Saya jawab bahwa Kementerian Keuangan hanya mengatur kebijakan pengaturan rekening milik Kementerian/Lembaga negara, mulai pemberian izin pembukaan rekening sampai menutup atau memblokir rekening".

"Namun kebijakan tersebut tidak berlaku untuk rekening atas nama pribadi/perorangan yang tidak berhubungan dengan penerimaan dan pengeluaran negara melalui APBN.

Ternyata setelah diberi tanggapan tersebut, selama dua hari setelahnya media online tetap membahas pemblokiran tersebut.

Saya lalu berkoordinasi dengan pihak World Bank.

Baca Juga : Mulan Jameela Ungkap Ahmad Dhani Pilih Dirinya Ketimbang Maia Estianty: Ahmad Dhani Punya Otak

Ketika ada media lain yang menanyakan, selain jawaban sama seperti di atas, saya tambahkan juga keterangan bahwa kami juga sudah bertanya kepada pihak World Bank dan mereka tidak berhubungan dengan rekening perseorangan/pribadi.

Tanpa dinyana, pernyataan tersebut dibantah oleh RS.

Dia mengaku punya bukti dan telah mengonfirmasi ke pihak World Bank.

Menurutnya, World Bank mengaku tak pernah mendapat telepon dari Kemenkeu.

Yang lebih berani lagi, dia menyatakan sudah bicara dengan direktur World Bank yang menggantikan Ibu Sri Mulyani.

Sangat menggelikan juga ketika RS menyatakan kepada wartawan bahwa pengganti Sri Mulyani adalah orang Indonesia.

Baca Juga : Dinilai Lebih Unik, Inilah Potret Supermarket Zaman Old

Padahal pengganti Sri Mulyani Indrawati di Bank Dunia adalah bukan orang Indonesia.

Ini sudah tidak masuk akal apabila diteruskan.

Akhirnya saya minta pihak World Bank untuk memberikan pernyataan untuk menyanggah RS.

Pihak World Bank pun menyetujuinya dan dimuat oleh beberapa media online.

Media mencatat seperti ini: terkait dengan tuduhan yang keliru baru-baru ini bahwa Bank Dunia terlibat transaksi keuangan dengan pihak perorangan di Indonesia, dengan ini Bank Dunia kantor Jakarta memberikan klarifikasi bahwa tuduhan tersebut tidak benar.

Tanpa saya duga, RS kembali berkilah dirinya tak pernah mengatakan bahwa Rp 23 triliun itu merupakan uang dari World Bank.

Baca Juga : Viral Video Dirinya Dikeroyok Siswa SMK NU 03 Kaliwungu Kendal, Pak Guru Joko: Saya Tidak Marah

Dia menjelaskan, World Bank hanyalah pihak yang dilapori Bank Indonesia.

Secara mengejutkan, RS menyatakan uang Rp 23 triliun itu berasal dari tujuh keturunan raja-raja di Nusantara.

'Ada tujuh orang yang melapor sama saya. Tujuh orang ini adalah keturunan raja-raja Nusantara,' ujarnya.

Karena sudah tidak masuk akal, saya tidak lagi memperhatikan pemberitaan tersebut," tulisNufransa Wira Sakti.

Nufrasa saat itu menduga Ratna Sarumpaet menjadi korban penipuan.

Pasalnya, pada tahun 2017, Nufrasa menerima surat dari seseorang kepada Menteri Keuangan dan mengaku memiliki uang triliunan warisan dari kakeknya yang diterima dari Presiden Soekarno.

Baca Juga : Kisah Intan Indah Syari, Wanita yang Kekasihnya Jadi Korban Lion Air JT 610: dr Rio, ini Calon Istrimu dalam Balutan Kebaya Putih

Orang tersebut mengaku mau dan mampu membayar utang pemerintah Indonesia, tentu saja dengan persyaratan tertentu yang menguntungkannya.

Ini sama dengan kasus penipuan lainnya yang mengaku mempunyai emas atau harta karun dari zaman dahulu.

"Sepertinya ini adalah tipu daya serupa. RS telah tertipu oleh orang yang melapor kepadanya," tulis Nufrasa seperti dikutip dari Kompas.com.

Sepekan setelah kehebohan berita 'uang raja' yang diklaim, Ratna Sarumpaet, ibunda Atiqah Hasiholan tersebut muncul dengan pengakuan palsu telah dikeroyok sejumlah orang hingga menghebohkan media masa.(*)

Tag

Editor : Dewi Lusmawati

Sumber Kompas.com