GridHot.ID -Berbagai tragedi menimpa manusia, tak terkecuali para putri bangsawan.
Di balik kemewahan hidup yang tak terjamah rakyat jelata, hidup empat putri bangsawan dari seluruh dunia ini berakhir tragis.
Sebagian kisah hidup putri bangsawan tragis karena masalah cinta.
Siapa saja mereka?
Baca Juga : Jerawat Hingga Bau Mulut Nggak Bakal Nempel Kalau Kamu Minum Air Jeruk Nipis Tiap Pagi!
1. Cleopatra, Ratu Mesir
Pada bulan Juni 47 SM, Cleopatra melahirkan seorang putra yang dia klaim sebagai anak Caesar yang kemudian dia beri nama Caesarion (Kaisar Kecil).
Baca Juga : 5 Potret Haru Sule Rayakan Ulang Tahun Hanya Bersama Anak-anaknya Tanpa Kehadiran Lina
Setelah Caesar kembali ke Roma, Cleopatra dan Caesarion hidup secara diam-diam di vila milik Caesar di luar ibu kota.
Setelah Caesar terbunuh, pewaris terpilih, Mark Antony mengambil alih administrasi dari provinsi timur Kekaisaran Romawi dan dia memanggil Cleopatra untuk tuduhan bahwa Cleopatra telah membantu musuh-musuhnya.
Cleopatra berusaha merayu Antony dan mereka kembali ke Alexandria untuk menghabiskan musim dingin dengan pesta pora.
Saat mereka berpisah, Cleopatra telah melahirkan anak kembar dan menurut propaganda Octavia, mereka kemudian menikah yang juga melanggar hukum Romawi yang melarang orang Roma menikahi orang asing.
Setelah mengalami kekalahan dalam perang melawan Octavia, Cleopatra berlindung di mausoleum dan Antony mengatakan Cleopatra mati dengan menusuk dirinya sendiri dengan pedangnya.
Baca Juga : Mengerikan, Inilah 4 Kejadian Mistis yang Dialami Penjaga Rumah Soeharto!
Alih-alih jatuh di bawah kekuasaan Octavia, Cleopatra lebih memilih untuk bunuh diri pada 12 Agustus 30 SM, mungkin dengan bisa ular Mesir.
2. Mary of Waltham
Saat usianya akan menginjak 16 tahun, dia akan menikah dengan calon suaminya, John yang akan berusia 21 tahun.
Baca Juga : Tak Mengindahkan Larangan Duduk Mengangkang Saat Berboncengan Motor, 17 Wanita Dirazia
Pernikahan mereka diadakan di Woodstock Palace, benteng kekuasaan kerajaan di abad pertengahan.
Gaun pengantin Mary sangat indah dengan dua jenis kain emas, bulu putih ermine dan gaun itu benar-benar membuatnya cantik berkilau.
Mary of Walthman menjadi Duchess of Brittany dan untuk sementara suami barunya mesih harus berjuang untuk gelarnya agar semuanya berbalik menguntungkan.
Hanya beberapa minggu setelah pernikahannya, Mary menderita penyakit yang digambarkan sebagai penyakit lethargic (lemas).
Dia meninggal saat berusia 16 tahun dan dimakamkan di Abingon.
3. Ines de Castro
Namun, dengan cepat Pangeran Pedro justru jatuh cinta pada wanita bangsawan itu.
Baca Juga : 20 Fakta Menarik Lady Diana Terungkap, Dodi Al Fayed Ternyata Tak Benar-benar Dicintainya
Meskipun Pedro menikah dengan Constanca, dia mengabaikan istrinya yang sah dan memfokuskan perhatiannya pada Ines.
Ketika Constanca meninggal pada tahun 1349, Pedro mencoba membuat Ines menjadi ratu yang sah - mereka sudah memiliki tiga anak bersama - tetapi ayah Pedro tidak setuju.
Dia mengusir Ines dan akhirnya membunuhnya ketika jarak geografis tidak bisa menjauhkan Pedro dari Ines.
Tindakan itu memicu perang saudara antara ayah dan anak dan, ketika yang terakhir mengklaim kemenangan, Pedro menggali makam kekasihnya, membangun makam kerajaan.
Dia meminta semua orang Portugal bersumpah setiakepada Ines sebagai ratu mereka.
Baca Juga : Meski Tak Bisa Dimakan, Sepotong Kue Pernikahan Putri Diana Laku Seharga 17 Juta Rupiah
4. Putri Dyah PitalokaCitraresmi
Namun, Gajah Mada yang ditugaskan untuk menyambut kedatangan sang putri justru menghinanya dengan menyatakan bahwa Putri Sunda tidak boleh dipuji sebagai permaisuri ratu yang baru bagi Majapahit, tetapi hanya sebagai selir, sebagai tanda penyerahan Sunda ke Majapahit.
Pernyataan Gajah Mada tersebut menulut kebencian hingga terjadilah Perang Bubat.
Baca Juga : Diucapkan Lewat Percakapan Telepon, Kalimat Pangeran Charles untuk Camilla Buat Putri Diana Sakit Hati
Akibat peristiwa Bubat, pernikahan antara Raja Hayam Wuruk dan Dyah Pitaloka batal.
Bahkan sang putri gugur di tanah lapang Bubat.
Menurut hikayat, kematian Dyah Pitaloka pada Perang Bubat begitu ditangisi dan disesalkan oleh Hayam Wuruk dan seluruh penduduk Kerajaan Sunda yang telah kehilangan sebagian besar anggota kerajaan.
Kemudian Raja Hayam Wuruk menikah dengan Paduka Sori, sepupu sendiri sebagai gantinya.
Perbuatan Pitaloka dan keberanian ayahnya dihormati sebagai tindakan mulia demi kehormatan, keberanian dan martabat dalam tradisi Sunda.
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul Selain Diana, Ini 4 Putri Bangsawan Cantik yang Hidupnya Berakhir Tragis, Salah Satunya dari Indonesia
(*)