Gridhot.ID - Kapolda Papua Irjen Pol Martuani Sormin Siregar dan Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring terjun langsung di lapangan.
Kedua perwira tinggi aparat keamanan Indonesia itu akan memimpin langsung operasi penegakan hukum terhadap Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di wilayah Nduga Papua.
Sebelumnya, KKB di bawah pimpinan Egianus Kogeya melakukan tindakan amoral, membunuhi pekerja PT Istaka Karya di Jalan Trans Papua, Kali Yigi-Kali Aurak, Nduga pada Minggu (2/12).
15 Pekerja dan 1 pegawai PUPR tewas serta 5 lainnya masih nihil kondisinya.
Belum puas, KKB Egianus Kogeya menyerang sekalian pos TNI di sana.
Satu orang TNI gugur dan satu luka akibat kejadian itu.
"Beberapa hari ini kami fokus evakuasi terhadap korban yang selamat dan yang meninggal dunia, hingga tadi kami kembalikan jenazahnya ke kampung halaman mereka masing-masing. Rencananya besok Kapolda dan Pangdam dari Timika akan bertolak kembali ke Wamena, Kabupaten Jayawijaya bersama tim," ungkap Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustofa Kamal, Jumat (7/12/) malam.
Kamal menambahkan jika fokus sekarang ialah evakuasi para korban.
"Mulai besok kami akan fokus mencari sisa korban lainnya. Namun, kami juga akan melalukan pengejaran terhadap para kelompok KKB, untuk meminta pertanggungjawaban atas perbuatan mereka," katanya.
Kapolda bersama Pangdam besok (hari ini,red) bertolak ke Wamena.
Keduanya bakal memimpin langsung pengejaran terhadap Egianus Kogeya dan komplotan.
"Rencananya Kapolda dan Pangdam akan bertolak ke Nduga, untuk memimpin secara langsung pengejaran terhadap para pelaku pelaku. Di sini TNI hanya memback up aparat kepolisian, yang melalukan penegakan hukum," ujar Kamal.
Baca Juga : Wakil Presiden Jusuf Kalla Minta TNI Lakukan Operasi Militer Skala Besar untuk Tumpas KKB di Papua
Sementara itu personel Polri dan TNI sudah mengendalikan situasi di wilayah Nduga, Puncak Kabo dan Distrik Mbua di mana para korban dibantai.
"Personel kami sampai sejauh ini terus berupaya mengejar mereka. Hanya karena kondisi medan lebih dikuasai oleh para kelompok ini, membuat kami mendapat kendala untuk menangkap mereka," pungkasnya.
(*)