@ulama.nusantara
Gus Dur ketika meminta maaf kepada Kiai Tur dengan mencium tangan beliau.
Hal ini bertentangan dengan anjuran pemerintah agar di dalam rumah saja saat gerhana terjadi.
Saking tersohornya, Kiai Haji Abdurrahman Wahid alias Gus Dur menjadikan Kiai Tur sebagai panutannya.
Sebab-sebab diatas itulah yang membuat Kiai Tur menjadi 'Duri dalam daging' bagi rezim Orba.
Kiai Tur wafat di Kudus pada tahun 1999.
Sebelum wafat, Kiai Tur mewariskan ilmu falaknya kepada sang putra bernama Sirril Wafa’. Juga dua santri kesayangannya: KH Nur Ahmad di Krian, Jepara, dan KH Ma’sum Rosyidi di Kudus. (Seto Aji/Gridhot.ID)
View this post on Instagram
KH TURAIKHAN ADJUHRI . LEGENDA astronomi Islam Indonesia itu bernama KH Turaikhan Adjuhri. Mbah Tur panggilan akrabnya. Ia kiai sederhana yang mewarisi tradisi matematika dan fisika, dan dikenal luas di dunia pesantren di Indonesia. Meski menolak disebut ahli falak –ilmu perbintangan dalam Islam untuk menentukan arah qiblat, waktu shalat dan tanggal mulai dan berakhirnya bulan-bulan dalam tahun Hijriyah –tapi para ahli falak tak pernah alpa merujuk namanya. Ia lahir dan wafat di Kudus. . Dengan matanya yang telanjang, kecuali lensa minus dan teropong teodolit temuan Lippershey, tiap menjelang Ramadhan ia berdiri di pesisir pantai mengintip bulan saat matahari di ufuk barat tergelincir meninggalkan sore. Dalam Islam peristiwa itu disebut sebagai "rukyah" atau menatap hilal (semburat bulan). Metamorfosa peralihan tanggal dari bulan Sya’ban ke Ramadhan. Apa yang dilihatnya akan menjadi fatwa kapan waktu dimulainya puasa Ramadhan bagi kaum nahdliyin. . Tahun ini adalah duapuluh Ramadhan tanpa KH Turaikhan Adjuhri sepeninggalnya tahun 1999. Ia meninggalkan empat anak, dan mewariskan keahlian falak pada salah satu puteranya bernama Sirril Wafa’. Juga dua santri kesayangannya: KH Nur Ahmad di Krian, Jepara, dan KH Ma’sum Rosyidi di Kudus. Melalui Sirril Wafa’, almanak Menara tiap tahun dicetak dan menghiasi ruang tamu kiai-kiai NU dan para santrinya. . Ia wafat meninggalkan almanak Menara, yang oleh ahli astronomi disebut sebagai kalender paling presisi. Angka-angka dalam perhitungan kalender itu adalah rumus abadi bagi para santrinya. . KH Turaikhan adalah Galileo Islam Indonesia. Ia menjadi duri bagi stabilitas pemerintah, dan sempat diintrograsi oleh Koramil di Kudus tahun 1990, sebab menentukan waktu lebaran yang berbeda dengan pemerintah. Ia tentang maklumat pemerintah yang menyeru masyarakat agar bersembunyi di rumah-rumah ketika gerhana matahari tiba, dan justru menganjurkan umat agar melihat gerhana dan mendirikan shalat kusuf. Di hadapan serdadu, dalam intrograsi itu, dengan kukuh ia menjawab, “Urusan saya adalah agama.” . KH Turaikhan adalah kisah kecil dari pembangkangan kaum astronom dalam menghitung waktu. . Lanjut kolom komentar ????
A post shared by Ulama Nusantara (@ulama.nusantara) on May 12, 2019 at 11:59pm PDT
PROMOTED CONTENT
Video Pilihan
Komentar