Padahal hukum di Tiongkok telah melarang perdagangan sel telur manusia.
Namun sayangnya, para mahasiswi di Tiongkok tidak peduli soal larangan tersebut.
Transaksi ilegal tersebut pun dilakukan secara sembunyi-sembunyi.
Sel telur mahisiswi dijual kepada pasangan infertil ketika mereka menginginkan keturunan.
Kriteria yang diminta adalah sel telur mahasiswi dengan peforma nilai yang baik, tinggi badan, dan wajah.
Dalam satu kasus, harganya minimum 10.000 yuan atau sekitar Rp 20 juta.
Namun harga ini masih bisa bertambah tinggi jika para mahasiswi kesehatan berkualitas atau gen yang baik.
Source | : | South China Morning Post |
Penulis | : | Candra Mega Sari |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar