Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade Prasetyo
Gridhot.ID - Belakangaan ini dugaan kasus makar kembali terjadi pasca ramainya tersebar di media sosial sebuah video pria bersorban yang mengancam akan membunuh Presiden Jokowi.
Setelah adanya pelaporan video tersebut oleh Ketua Umum Negeriku Indonesia Jaya (Ninja), Suhadi, pihak kepolisian pun langsung mencari terduga pelaku.
Seorang pria yang diduga sebagai pelaku pengancaman melalui video tersebut diberitakan telah diketahui identiasnya.
Baca Juga: Dagangannya Dijarah Massa Kerusuhan 22 Mei, Ismail dan Rajab Kaget Dapat Ganti Rugi dari Jokowi
Namun setelah disebarkan lewat media sosial, ternyata ada dugaan bahwa pria tersebut bukanlah orang yang ada di dalam video alias salah tangkap.
Hal ini diungkapkan oleh seorang netizen dalam akun twitternya yang mengaku sebagai sahabat pria yang berhasil diamankan pihak kepolisian tersebut.
Marchell Koibur, netizen yang mengaku sebagai sahabat pria yang diduga pelaku pengancaman tersebut memberikan bukti-bukti dan klarifikasi melalui akun Twitternya.
Baca Juga: Mirip Kasus HS, Kini Seorang Pria Bersorban Diciduk Usai Buat Video Ancam Bunuh Jokowi dan Wiranto
Melansir dari akun Twitter @Achelooo (23/5/2019), ia menklarifikasi berita tentang beredarnya video pengancaman ingin membunuh Presiden Jokowi yang akhirnya mengakibatkan temannya yang bernama Teuku Yazhid ditangkap dan diduga sebagai pelakunya.
"Dear Netizen Indonesia yang saya kasihi, saya ingin mengklarifikasi soal berita yang beredar tentang pengancam yang ingin membunuh Presiden kita bahwa ini adalah ORANG YANG BEDA a.k.a SALAH TANGKAP.. Teuku Yazhid adalah sahabat saya, seorang mahasiswa Teknik UNJ," tulisnya dalam akun Twitternya beserta mengunggah foto temannya tersebut bersanding dengan pelaku.
Ia juga menjelaskan bahwa dirinya telah bersahabat dengan Yazhid selama 5 tahun dan ia berani mengatakan bahwa sahabatnya itu bukanlah pelaku dalam video pengancaman tersebut.
Marchell juga menjelaskan bahwa temannya itu punya logat bicara yang berbeda dengan pelaku yang ada dalam video.
Baca Juga: Setelah Gerindra, Kini Logo PKS Ada di Salah Satu HT yang Disita dari Perusuh Aksi 22 Mei
"Bersahabat 5 tahun saya dengan berani mengatakan pria mengancam Presiden kita itu BUKANLAH Teuku Yazhid karena sahabat saya ini orang yang kalem, tidak bersuara lantang dan tidak pernah nyolot kalau bicara," tambahnya untuk mengklarifikasi.
Ia juga menjelaskan perbedaan wajah temannya tersebut dengan pelaku melalui sebuah foto yang ia unggah.
Marchell menjelaskan bahwa temannya itu selalu memiliki kumis dan jenggot dan telihat lebih muda.
Begitu juga bentuk bibirnya yang berbeda dengan pelaku dalam video.
Sedangkan sang pelaku dalam video dikatakan Marchell terlihat lebih tua dan tidak berjenggot.
"Bandingkan muka pria ini yang mana bibirnya lebih merah, sedangkan bibir Yazhid pun juga lebih kecil dan tidak merah, hidung yahzhid lebih lebar, dan Yazhid tidak pernah mencukur kumis dan jenggotnya," jelasnya sambil menunjukkan video pria bersorban tersebut.
Selain itu, Marchell juga memberikan penjelasan bahwa Yazhid tak pernah mengikuti ormas manapun, ia juga merupakan pendukung Jokowi.
Ia pun menyebutkan bahwa orang sesungguhnya dalam video pengancaman tersebut bernama Sayyid Fahry.
Ia membagikannya dalam akun Instagramnya @marchellkoibur untuk memberikan penjelasan lebih rinci.
Marchell juga meminta supaya temannya yang bernama Yazhid diselamatkan karena telah menjadi korban salah tangkap.
"Inilah Si Onta tersebut.. Silahkan Kalian mencaci maki dia dan menangkap dia. Tolong selamatkan teman saya Teuku Yazhid yang tidak bersalah," tulisnya.
Dalam postingan Twitternya, Marchell juga menyertakan sebuah video klarifikasi dari Yazhid saat diduga sebagai pelaku pengancaman dalam video.
"Video Klarifikasi dari Teuku Yazhid Korban Salah Tangkap.. untuk cek full klarifikasi ada di Instagramnya saya dan Yazhid, tolong repost dan sebarkan. Instagram: Marchellkoibur & Teukuyazhid," tambahnya.
Dalam video tersebut, Yazhid pria yang diduga salah tangkap karena memiliki wajah mirip dengan pelaku video pengancaman Jokowi menyampaikan klarifikasinya.
Baca Juga: Cerita Pilu Para Pedagang yang Dijarah Massa 22 Mei, Dagangan Ludes Tak Bersisa
"Assalamuallaikum, nama saya Teuku Yazhid Ali Wismaha hari ini mengkonfirmasikan dan memberikan klarifikasi bahwa terkait berita-berita dan isu-isu yang menyebar di media sosial mengenai adanya dugaan pengancaman kepada Presiden republik Indonesia dan Menteri Polhukam oleh seseorang yang selama ini beredar di media sosial bukanlah diri saya."
"Adapun mengenai foto maupun video yang tersebar dari media sosial baik dari Instagram, Twitter, dan lain-lain bukanlah video introgasi tekanan di kepolisian, melainkan potongan video klarifikasi untuk kebutuhan forensik wajah dan forensik suara," demikianlah potongan video klarifikasi pernyataan dari Yazhid.
Dalam video tersebut Yazhid juga menyebutkan untuk akun akun media sosial yang sudah menyebarkan supaya memberikan klarifikasi pada masyarakat dan netizen melalui akun mereka.
Yahzid juga menunggu permohonan maaf dari akun sosial media tersebut dan klarifikasinya karena sudah banyak pihak dan netizen yang menuduh dirinya sebagai terduga pelaku pengancaman terhadap Presiden dan mencoreng identitasnya.
Apabila akun-akun tersebut tidak mengajukan permintaan maafnya, Yazhid menyampaikan akan menuntutnya melalui jalur hukum.
Sebelumnya, melansir dari Kompas.com, sebuah video pengancaman akan membunuh Presiden Jokowi dan Wiranto tersebar melalui sebuah gup Whatsapp.
Kasus itu pun langsung dilaporkan ke pihak kepolisian.
"Rezim biadab, hei Jokowi ketemu kau sama saya, saya bunuh kau. Jokowi dan antek-anteknya Wiranto kau jahanam, bangsat kau, penghiatan kau," demikian ancam pria tersebut dalam video.
Sampai saat ini pihak kepolisian masih memeriksa kasus terkait penyebaran video dugaan makar ini.(*)