Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade Prasetyo
Gridhot.ID - Selalu ada cerita yang dialami driver ojek online (ojol) yang tengah bekerja mencari sesuap nasi.
Baik itu kisah yang memilukan ataupun kisah mengharukan yang mampu menarik simpati seseorang.
Usaha mencari nafkah sebagai driver ojek online tak gampang dijalani.
Baca Juga: Beri Bintang Satu ke Sopir Taksi Online, Seorang Wanita Pemandu Lagu Dipecat Perusahaannya
Meskipun seperti itu, masih banyak oknum-oknum yang tega merugikan para driver ojek online.
Sebuah akun media sosial Instagram belakangan ini membagikan sebuah kisah perjuangan seorang driver ojol yang sedang mengalami musibah.
Melansir dari akun Instagram @dramaojol.id Senin (27/5/2019), seorang driver ojol telah kehilangan motornya ketika sedang memesankan makanan untuk pelanggannya.
Baca Juga: Awalnya Mengira Sakit Perut, Seteleh di Periksa Ada 7 Sendok Baja di Lambung Pria Ini
Meskipun sempat panik karena motornya hilang, yang perlu diapresiasi dari driver ojol ini adalah dirinya tetap antarkan pesanan makanan pelanggannya sebagai kewajibannya.
Kisahnya pun ramai diperbincangkan di media sosial dan menjadi viral.
Kronologi awalnya adalah ketika Anton Budi (39) sang pengemudi ojol Gojek sedang membelikan makanan cepat saji di daerah Jalan Boulevard, Kelapa Gading untuk sang pelanggan.
Dilansir Gridhot.ID dari Kompas.com (27/5/2019), ketika itu ia memarkirkan motornya di depan gerai toko makanan itu dan langsung masuk untuk memesan makanan.
"Saya parkir motor, saya kunci setang, kemudian helm saya letakkan di atas motor. Lalu saya ke dalam memesan sambil istirahat karena posisi saya sudah lelah banget," ucap Anton saat dihubungi Kompas.com.
Setelah menunggu selama 15 menit, ia pun segera akan menghantarkan makanan pesanan pelanggannya.
Namun alangkah terkejutnya ketia ia mendapati motornya tak ada di lokasi parkirnya.
Anton panik lantaran motornya hilang, sekaligus bingung bagaimana cara mengantarkan pesanan makanan ke konsumennya.
"Panik banget, sempat bengong terus mikirin bagaimana konsumen saya nanti kalau nunggu. Hanya itu yang saya pikirkan," ucapnya.
Karena panik, ia pun menghubungi temannya yang sesama driver online untuk menjemputnya saat itu mengantar makanan ke konsumennya.
Sesampainya di rumah konsumennya, ia mengaku lega lantaran tanggung jawabnya telah usai.
Baca Juga: 3 Tahun Tak Diketahui Keberadaannya, Pemuda Batam Dicoret Dari KK Keluarga
Meskipun dalam keadaan apapun, bagi Anton menghantarkan makanan pada konsumennya memang sudah tanggung jawab dan pekerjaannya.
"Ya kan itu memang tanggung jawab saya terhadap pekerjaannya saat ini. Mau tidak mau harus saya lakukan," kata Anton.
Ia mengaku hingga kini belum kembali menjadi ojek online sebab motornya belum tergantikan.
"Iya belum ada motor sih. Ada satu motor lagi cuma ganti-gantian sama anak saya jadi agak susah," ucapnya.
Anton juga telah melaporkan kasus kehilangan motornya ke kantor polisi.
Kisah Anton ini pun viral ketika musibahnya terdengar oleh pelanggan yang sebelumnya memesan makanan melalui jasanya.
Seorang pria bernama Fitro merasa terharu dengan perjuangan Anton.
Baca Juga: Lama Diam, Iwan Fals Minta Polisi Ciduk Dalang Kerusuhan 22 Mei
Meskipun motornya dicuri, Anton tetap menghantarkan makanan pesanannya.
Merasa ingin membalas kebaikan dan perjuangan Anton, Fitro kemudian membuka donasi melalui Kitabisa.com untuk bisa menggantikan motor Anton.
Total donasi yang terkumpul bahkan melebih target, yaitu mencapai Rp 90 juta.
Anton mengaku tak menyangka mendapat bantuan sebanyak itu karena ia tak pernah berharap lebih saat mengantarkan makanan.
"Saya sangat bersyukur sekali. Saya sebenarnya ikhlas nganter karena memang sudah tanggung jawab," ucap Anton.
Dalam bekerja, Anton ingin sebisa mungkin melakukan yang terbaik dan totalitas.
Sebab, ia bermimpi dapat menyekolahkan empat anaknya hingga perguruan tinggi.
"Dalam pikiran saat ini saya hanya ingin menafkahi keluarga dan memberikan pendidikan yang setinggi-tingginya untuk anak saya," ucapnya.(*)
Source | : | Kompas.com,Instagram |
Penulis | : | Nicolaus |
Editor | : | Seto Ajinugroho |
Komentar