Melansir dari Wartakotalive.com (6/6/2019), sang pelaku Rofik Askarudin juga sempat mengajak kedua orang tuanya untuk bergabung baiat.
Namun, kedua orang tuanya menolak.
"Kedua orangtuanya sempat diajak, namun menolak," kata Kapolda Jawa Tengah Irjen Rycko Amelza Dahniel di Semarang, Rabu (5/6/2019).
Ia juga sempat diperingatkan oleh kedua orang tuanya setelah mengetahui aktivitasnya bergasbung baiat ISIS.
Anak pasangan Muhtadi dan Sukinem itu diketahui aktif berkomunikasi melalui media sosial dengan pimpinan ISIS di Suriah sejak 2018.
Setelah dibaiat pada akhir 2018, lanjut Kapolda, pelaku memiliki motivasi untuk melaksanakan perintah jihad.
Selain itu, Kapolda juga menjelaskan bahwa Rofik sering meminta uang pada kedua orang tuanya untuk membeli komponen bom rakitan.
"Beli komponen dari uang minta orangtua, belinya dicicil," kata Irjen Rycko.
Menurutnya, komponen bom yang ditemukan di lokasi kejadian sama persis dengan komponen yang diamankan polisi saat menggeledah rumah pelaku di Kranggan Kulon, Wirogunan, Kabupaten Sukoharjo.