Irfansyah pun menuruti tugas yang diberikan Kivlan Zen dan beberapa kali sempat mengecek alamat Yunarto Wijaya.
Ia mengaku berkomunikasi lewat chat secara langsung dengan Kivlan Zen dan salah satu eksekutor Armi.
"Keesokan harinya kami langsung survei ke lokasi yang diperintahkan Pak Kivlan, lalu saya dan Yusuf menuju ke lokasi jam 12 siang, sampai di sana dengan HP Yusuf kami foto dan video alamat Pak Yunarto."
"Setelah itu dari HP Yusuf dikirim ke HP saya, dan saya kirim ke Armi, lalu dijawab mantap, setelah itu kembali pulang."
Keesokan harinya, Irfansyah kembali bertemu Armi dan menanyakan senjata api yang diberikan Kivlan Zen untuk membunuh Yunarto Wijaya.
Rupanya senjata yang diberikan Kivlan Zen sempat digadaikan oleh sang eksekutor.
Baca Juga: Kuasa Hukum Kivlan Zen Sebut Salah Satu Dalang Kerusuhan 22 Mei Justru Sopir Kliennya
"Esok harinya Armi datang ke Pos Peruri dan saya tanya senjata kamu di mana. 'Oh iya saya gadai bang, kan itu untuk nutupi kontrakan dan kebutuhan rumah tangga. Kan pelurunya ada sama abang dua yang saya titipkan waktu gadai di Bogor'. 'Oh iya Armi aku lupa'. Setelah itu Armi pun pulang."
Source | : | Kompas TV |
Penulis | : | Candra Mega Sari |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar