Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade
Gridhot.ID - Didkon atau promosi merupakan sebuah penawaran yang menarik bagi seorang konsumen.
Tak heran apabila ada sebuah penawaran diskon atau potongan, pasti dengan cepat akan dibanjiri konsumen.
Namun apa jadinya kalau potongan atau diskon dihapuskan?
Seperti yang baru ramai diperbuncangkan di publik belakangan ini tentang akan adanya penghapusan diskon dalam aplikasi ojek online.
Banyak masyarakat yang akhirnya merasa keberatan dengan adanya kebijakan ini.
Kementerian Perhubungan akan menggelar rapat untuk membahas aturan soal diskon tarif ojek online besok, Kamis (13/5/2019).
“Itu nanti akan dijawab resmi Pak dirjen. Dalam waktu dekat, makanya besok kita akan rapatkan,” ujar Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub, Hengki Angkasawan di Jakarta, Rabu (12/6/2019).
Menurut Hengki, dalam rapat tersebut pihaknya akan melibatkan pihak-pihak terkait.
Hal tersebut dilakukan agar nantinya peraturan tersebut bisa diterima oleh semua pihak.
“KPPU juga (dilibatkan), kita melibatkan semuanya. Semua stakeholder yang terkait dengan tarif itu kami undang,” kata Hengki.
Sebelumnya, Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi mengungkapkan, Kemenhub tengah mematangkan regulasi melalui Peraturan Menteri (Permen) mengenai aturan pemberian diskon atau promo bagi transportasi online.
Ia menyebutkan, diskon besar-besaran yang diberlakukan pada transportasi online justru mematikan dua aplikator Gojek dan Grab.
"Karena kalau diskon ini cenderung jor-joran (gila-gilaan) bukan untuk marketing, itu akan mematikan di antara dua ini, yang saling ingin ada persaingan yang tidak sehat," ujar Budi saat dihubungi Kompas.com, Selasa (11/6/2019).
Baca Juga: Batalkan Orderan Ojol Karena Tampang Driver Kurang Ganteng, Tiga Gadis Ini Jadi Buronan
Budi menekankan, yang diatur hanya soal promo atau diskon saja.
"Paling ini diskon yang sifatnya marketing, atau kemudian akan membangun trust (kepercayaan) kepada masyarakat bahwa pelayanan lebih bagus, itu enggak apa-apa," ujar Budi.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Seto Ajinugroho |
Komentar