"Polisi baru mengungkap orang lapangan, tapi dalang kerusuhannya belum, dalang baru diungkap polisi adalah yang membiaya itu pun baru satu orang, sementara yang satu lagi inisal TS belum disentuh polisi, itu yang kami sesalkan kok polisi sangat lamban yah," kata Neta S Pane sebagaimana dikutip oleh GridHot.ID.
Baca Juga: Nikahi Kakek Usia 50 Tahun, Ekspresi Wajah Gadis SMP Ini Jadi Sorotan
Neta S Pane menekankan peristiwa 21 dan 22 Mei di sekitaran Bawaslu terbagi menjadi dua, kerusuhan dan rencana penembakan terhadap empat tokoh.
"Rencana 4 tokoh itu sudah disapu bersih oleh polisi, orang yang membiaya HM(Habil Marati) itu sudah tersangka. Tapi untuk kerusuhan, dalangnya belum disentuh. Petugas lapangan yang baru disentuh," kata Neta S Pane.
Neta S Pane menuturkan IPW telah menyebut enam dalang utama, namun hingga kini polisi belum juga mengusutnya.
Baca Juga: Gadaikan Istri Sendiri Seharga Rp 250 Juta, Hori Salah Sasaran Saat Bacok Sang Pemberi Pinjaman
"IPW sudah menyebutkan enam, tapi belum disentuh. Dua perwira tinggi belum disentuh. Seperti yang diungkap majalah, kita menemukan indikasi apa yang diungkap ada terindikasi ke empat orang. Sampai sekarang polisi belum menyentuh. Polisi terlalu banyak pertimbangan," terang Neta S Pane.
Neta S Pane kemudian menyebut sosok berinisial TS.
TS merupakan seorang pengusaha dan politikus.
Menurut Neta S Pane, TS berperan untuk mendatangkan preman-preman dari Surabaya ke Jakarta.