Laporan wartawan GridHot.ID, Dewi Lusmawati
GridHot.ID -Gempa bumi kembali mengguncang Indonesia dan kali ini terjadi di wilayah Laut Banda, Maluku Tenggara Barat, Maluku, pada Senin (24/6/2019).
Dikutip dari Kompas, hasil analisis BMKG menunjukkan informasi awal gempa bumi di Laut Banda ini berkekuatan M 7,7 yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi M 7,3.
Menurut BMKG, episenter gempa bumi Laut Banda ini terletak pada koordinat 6,44 LS dan 129,17 BT.
Tepatnya berlokasi di laut pada jarak 289 km arah barat laut Kota Saumlaki, Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Propinsi Maluku pada kedalaman 220 km.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat aktivitas deformasi pada slab Subduksi Laut Banda," ungkap Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, Daryono seperti dikutip GridHot.ID dari Kompas.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi di wilayah Laut Banda ini, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan geser (strike-slip fault)," sambungnya.
Baca Juga: Waspada, Gempa dan Tsunami Super Dahsyat Intai Pesisir Dua Tempat di Indonesia
Daryono mengatakan belum ada laporan kerusakan akibat gempa tersebut.
Daryono menyebut bahwa guncangan dari gempa bumi pagi tadi juga terasa hingga ke wilayah Darwin, Australia.
Dari keterangan yang didapatkan Daryono, getaran di Darwin terasa hingga 20 detik.
"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut," tegas Daryono.
Daryono menambahkan, hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi tidak berpotensi tsunami.
Namun demikian, dikutip GridHot.ID dari ABC, penduduk Darwin dievakuasi usai guncangan gempa di laut Banda terasa hingga wilayah mereka.
Warga darwin dievakuasi dari gedung CBD usai gempa berkekuatan 7,2 M terjadi di Laut Banda.
Baca Juga: Gempa 5 SR Guncang Pangandaran, BPBD Minta Masyarakat Tetap Tenang
Sekitar 200 staf dievakuasi dari gedung Rumah Sakit di Mitchell Street dan telah dipulangkan ke rumah masing-masing.
Sejumlah insinyur mencari tanda-tanda kerusakan struktural guna menilai kelayakan gedung pasca gempa mengguncang.
Wakil kepala eksekutif kebijakan dan strategi kesehatan Maggie Jamieson mengatakan itu adalah tindakan pencegahan.
"Ada beberapa celah - apakah itu lama atau baru, kami tidak tahu - dan itulah mengapa kami meminta beberapa insinyur struktural untuk datang dan memeriksanya," katanya.
Baca Juga: Manokwari Diguncang Gempa 6,1 SR, Warga Berlarian Selamatkan Diri Takut Datangnya Tsunami
"Kami berharap semuanya aman dan sehat dan kami dapat kembali bekerja, tetapi kami akan menunggu di berita untuk mencari tahu apa yang terjadi dan kami akan memberi tahu staf kami segera setelah kami tahu."
Penduduk teritorial sejauh Maningrida dan Katherine, lebih dari 300 kilometer jauhnya, melaporkan juga merasakan getaran.
Media Australia SBS memberitakan kalau Australian Tsunami Warning Centre menyebut gempa itu juga terasa di Darwin, utara Australia.
“Tidak ada ancaman tsunami terhadap daratan Australia yang terdeteksi,” tulis Australian Tsunami Warning Centre dalam catatannya.(*)