Sadjijono ternyata seorang guru besar di Universitas Bhayangkara Surabaya dan menjadi Lektor Kepala di Universitas Narotama.
Pria kelahiran Yogyakarta ini ternyata mengawali karirnya di dunia kepolisian.
Sadjijono ternyata memang sudah bercita-cita menjadi polisi sejak kecil.
Meski harus bergelut dengan pelatihan keras di kepolisian, Sadjijono selalu menyempatkan diri untuk membaca buku.
Baca Juga: Sembarangan Injak-injak Foto Rivelino Wardhana, Lucinta Luna Terancam Masuk Penjara
Dirinya bahkan sampai mengambil kuliah bahasa Inggris di sela-sela karirnya.
Meski aktif dan berasal dari dunia kepolisian, Sadjijono tak segan-segan berikan kritiknya ke Bhayangkara.
Disertasinya berjudul Eksistensi, Kedudukan, dan Fungsi Kepolisian dalam Organisasi Negara RI Dikaitkan dengan Prinsip Good Governance berhasil memberikan gelar doktor kepadanya.
Disertasi tersebut berisi kritiknya tentang dunia kepolisian yang sempat dianggap negatif oleh masyarakat.
Bahkan, pada 2005, saat dirinya aktif sebagai polisi, Sadjijono pernah mengalahkan penyidik dalam sidang praperadilan. Yakni, berkaitan dengan penangkapan oleh polisi yang tidak sah.
Dalam menyampaikan pandangan hukumnya, dia pernah beberapa kali menentang polisi.
Dia pernah membebaskan seorang terdakwa karena penyidik dianggapnya tidak tepat dalam menetapkan pasal kepada terdakwa.
Kejadian tersebut berlangsung di PN Surabaya. Padahal, kasus itu ditangani Polda Jatim pada 2010.
(*)
Source | : | Twitter,Universitas Surabaya,Universitas Bhayangkara Surabaya |
Penulis | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar