"Tidak benar laporan tentang enam warga sipil yang tewas dan terluka dalam insiden tersebut. Yang pasti tiga orang meninggal dalam insiden tersebut yakni dua warga sipil dan anggota TNI AD meninggal," kata Irjen Pol Rudolf Rodja kepada ANTARA News yang menghubungi dari Jayapura, Rabu (26/8/2019) malam.
Dikatakan, insiden itu berawal dari unjuk rasa dengan peserta sekitar 100 orang di halaman kantor Bupati Deiyai.
Namun, tiba-tiba datang sekitar seribuan orang yang berlari-lari kecil dengan sebagian diantaranya menyerang aparat.
Mereka menyerang mobil yang ditumpangi anggota TNI dan merampas senjata api yang berada di dalam mobil tersebut.
Selain mengambil 10 senjata api jenis SS 1 serta magasen berisi amunisi, mereka membunuh Serda Rikson menggunakan parang dan anak panah.
"Setelah berhasil mengambil senjata api, kemudian melakukan penembakan ke aparat keamanan yang sedang melakukan pengamanan unjuk rasa hingga terjadi kontak senjata," tutur Irjen Pol Rudolf Rodja.
(*)
Source | : | Kompas.com,ANTARA News |
Penulis | : | Siti Nur Qasanah |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar