Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Dikenal Sederhana Meski Bergelimang Kuasa, BJ Habibie Jadi Pendukung Potong Tangan Koruptor di Aceh Semasa Hidupnya, Ini Kisahnya

Siti Nur Qasanah - Jumat, 13 September 2019 | 17:42
Presiden Republik Indonesia ke-3 BJ Habibie.
Ronny Buol/Kompas.com

Presiden Republik Indonesia ke-3 BJ Habibie.

Muchsin Bani Amin menjelaskan, penelitian tersebut sudah dilakukannya sejak 2011.

Selama itu pula, dia melakukan jajak pendapat terhadap 400 tokoh lokal dan nasional, salah satunya Habibie.

Personel Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) membawa bingkai foto Presiden ke-3 Republik Indonesia, BJ Habibie menuju liang lahat saat tiba di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (12/9/2019). BJ Habibie meninggal dunia pada hari Rabu (11/9/2019) pukul 18.05 WIB
(KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

Personel Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) membawa bingkai foto Presiden ke-3 Republik Indonesia, BJ Habibie menuju liang lahat saat tiba di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (12/9/2019). BJ Habibie meninggal dunia pada hari Rabu (11/9/2019) pukul 18.05 WIB

Baca Juga: Sudah Tak Manusiawi, Pekanbaru Darurat Kabut Asap, Indeks Standar Pencemaran Udara Peringatkan Warga Tinggalkan Kota

"Saya langsung mendatangi kediaman Pak Habibie untuk meminta pendapat dan dukungannya,” kata pria asal Desa Padang Kasap, Kecamatan Plimbang, Bireuen, pada2 Januari 2016 silam

Dukungan tersebut disampaikan para tokoh dan lembaga dalam bentuk tanda tangan langsung dan tertulis yang dia pilih secara acak.

Selama melakukan penelitian, Muchsin sudah menemui sekitar 150 tokoh dan beberapa lembaga di Aceh.

Baca Juga: DPR Tetapkan Firli Bahuri Sebagai Ketua KPK yang Baru, Saut Situmorang Langsung Mundur dari KPK

Sementara ditingkat nasional dirinya berhasil menjumpai 250 orang. Jajak pendapat tersebut juga diminta kepada semua pemuka agama di Indonesia.

"Sebanyak 400 koresponden saya telah mendukung hukuman potong tangan bagi koruptor. Penelitian ini saya lakukan atas inisiatif sendiri dan biaya sendiri. Hasil penelitian ini sudah saya berikan kepada Gubernur Aceh melalui asistennya beberapa waktu lalu,” ujar Dosen Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala saat itu.

Muchsin menyatakan, dorongan dirinya melakukan jejak pendapat karena tidak sanggup melihat merajalelanya para koruptor di Indonesia.

Baca Juga: Jarinya Terjepit Pintu KRL, Wanita Ini Menangis Kesakitan Sepanjang Perjalanan Sampai Tiba di Stasiun Berikutnya

Source :Kompas.comserambinews.com

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x