Untuk menanggulangi kebakaran hutan ini, teknologi modifikasi cuaca diperlukan untuk menambah curah hujan.
Seto juga mengatakan untuk mengurangi dampak karhutla maka bisa dilakukan setiap hari tergantung keberadaan awan di daerah tersebut.
Namun, untuk menerapkan modifikasi cuaca dengan teknik ini, maka salah satu hal yang diperlukan adalah keberadaan awan.
Tanpa adanya awan, maka penyemaian akan sulit dilakukan.
Seto pun menjelaskan bagaimana mekanisme teknologi penyemaianawan ini bekerja.
Sebelum melakukan penyemaian, petugas di lapangan akan mengukur parameter cuaca, temperatur, kelembapan, hingga tekanan, dan parameter lain untuk memprediksi kemungkinan tumbuhnya awan.
Kemudian setelah keberadaan awan terdeteksi, maka selanjutnya akan dilakukan penyemaian dengan menggunakan bahan semai.
Source | : | Kompas.com,Twitter |
Penulis | : | Nicolaus |
Editor | : | Nicolaus |
Komentar