Namun pihak Walhi Sumut menilai kalau adabanyak kejanggalan dari peristiwa yang menyebabkan meninggalnya Golfrid Siregar.
Berdasarkan pemeriksaan dokter, Golfrid mengalami luka berat di bagian kepala seperti dipukul keras dengan senjata tumpul.
Kasubbag Humas RSUP Adam Malik Medan, Rosario Dorothy mengungkapkan kalau Golfrid ketika pertama kali masuk IGD mengalami pendarahan di bagian kepala.
"Saat tiba, kondisi pasien sudah tidak sadarkan diri dan alami pendarahan di bagian kepala yang cukup hebat," kata Rosario.
Rosario mengatakan kalau pasien sempat menjalani operasi.
Pihak dokter juga menegaskan kalau Golfrid meninggal murni akibat pendarahan di kepala bukan karena penyakit bawaan.
"Selain bagian kepala, bagian tubuhnya tidak mengalami luka yang berarati. Sementara itu barang-barang korban seperti tas, laptop, dompet dan cincin juga raib," ungkap Direktur Walhi Sumut Dana Prima Tarigan kepada wartawan.
Baca Juga: Fantastis! Hanya dengan Menyikat Kura-kura, Pria Beruntung Ini Dapatkan Bayaran Rp 33 Juta, Mau?
Pihak Walhi merasa ada beberapa fakta yang menunjukkan Golfrid bukanlah korban kecelakaan biasa.
"Ada indikasi dia menjadi korban kekerasan oleh oknum dengan motivasi tertentu. Meninggal dunianya merupakan kehilangan besar dan duka mendalam bagi keluarga besar Walhi Sumut," katanya.