Laporan Wartawan Gridhot.ID, Angriawan Cahyo Pawenang
Gridhot.ID - Koruptor memang jadi sosok yang paling dibenci masyarakat.
Koruptor yang datang dari politisi atau petinggi negara tentu saja akan merugikan masyarakat.
Mereka mengambil harta kekayaan milik rakyatnya untuk kepentingan pribadi seorang.
Ada kisah mengenai salah satu orang yang paling korup di dunia.
Orang tersebut merupakan Mobutu Sese Seko yang ternyata seorang pemimpin dari Republik Kongo, Afrika.
Dikutip Gridhot dari Intisari, pemerintahan Mobutu Sese Seko bahkan sangat korup hingga membuat negara tersebut tak bisa bangkit lagi dari krisis ekonomi yang dideritanya.
Bahkan dikutip Gridhot dari africanexponent.com, masa kepemimpinan Mobutu Sese Seko dianggap yang paling gila di dunia.
Mobutu sangat gila dengan kekuasaan.
Ketika rakyat Kongo mengalami kemiskinan parah hingga dilaporkan hanya makan satu kali sehari, Mobutu justru raup ratusan triliun uang negara untuk dirinya sendiri.
Mobutu disebutkan menganggap dirinya sebagai seorang dewa.
Hal itu menyebabkan dirinya memiliki sifat diktator yang sangat berbahaya bagi negaranya.
Mobutu bahkan pernah memaksa penyiar televisi nasional untuk hanya menyebutkan namanya di acara tv.
Tiap berita malam juga harus memulai adegan beritanya dengan adegan Mobutu turun dari awan.
Saking diktatornya, Mobutu sampai melarang siapaun agar tidak menggunakan topi macan tutul seperti miliknya.
Orang-orang yang tidak memiliki nama Afrika pun akan langsung dipenjarakan oleh Mobutu.
Bahkan Mobutu sampai menggunakan uang senilai Rp 70 miliar untuk membuat Muhammad Ali dan George Foreman bertanding di negaranya.
Dramawan Nigeria Wole Soyinka menyebut Mobutu sebagai "raja katak" terkemuka di Afrika, seorang penguasa monarki yang hidup dalam kemegahan sementara rakyatnya kelaparan.
Sejak awal memimpin Mobutu memang tidak paham dengan strategi ekonomi yang baik bagi negaranya.
Bahkan dirinya sempat mengeksploitasi kekayaan mineral alam Zaire.
Lebih buruk lagi, keputusannya pada tahun 1973 untuk menasionalisasi semua aset ekonomi lain yang dimiliki oleh orang asing menyebabkan penurunan produktivitas dan kekayaan nasional.
Mobutu mulai tercium kejatuhannya sejak dipermalukan dunia atas kesengsaraan negaranya.
Genosida 1994 di Rwanda dan hancurnya ketertiban di Burundi yang dimulai pada 1993 secara tidak langsung membantu menyebabkan kejatuhan terakhir Mobutu.
Sekitar satu juta penduduk melarikan diri ke area timur Zaire hingga meresahkan penduduk setempat.
Melihat negaranya porak poranda, Mobutu langsung kabur bersama keluarganya dan beberapa pendukungnya ke Togo.
Mobutu juga saat itu didiagnosa sakit kanker prostat hingga harus menjalani operasi pada Agustus 1996.
Pada September 1997, Mobutu akhirnya meningal di Maroko.
Kematiannya datang setelah empat bulan melarikan diri dari Kongo.
Dilaporkan Mobutu telah mencuri Rp 70 triliun uang negara, namun perhitungan terkini menyebutkan jumlah totalnya mencapai Rp 212 triliun.
Istana pribadi Mobutu Sese Seko, selama 32 tahun sampai kematiannya pada tahun 1997, di Gbadolite dikelilingi oleh pagar setinggi 12 meter yang dilapisi emas.
Melihat rekam jejak tersebut, Mobutu Sese Seko menjadi pemimpin paling korup nomor tiga di dunia sejak 1984.
(*)
Source | : | Intisari,africanexponent.com |
Penulis | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar