Rencana pertama, sebuah pil berbahaya pernah dimasukkan ke ceret.
Beruntung ayahnya tahu ada yang tidak beres.
Rencana yang lain, termometer di mobil orang tuanya berusaha dipecahkan sehingga mengakibatkan keracunan uap merkuri.
Saat diinterograsi, ia mengaku telah menyusun rencana kali ini selama berbulan-bulan.
"Saya sudah selesai dengan mereka. Mereka tidak mengerti saya, jadi saya menemukan seorang pembunuh bayaran,"ungkapnya.
Ayah si anak durhaka disebutkan mengelola sebuah institusi pendidikan yang besar di Sochi, Russia.
Sesungguhnya ada rumah yang besar, mobil, serta tabungan yang akan diberikan kepada laki-laki 22 tahun tersebut.
Sayang sekali ia menggunakan cara yang salah untuk merengek meminta harta itu.
Kini dia harus berani menghadapi hukuman maksimal 15 tahun penjara apabila terbukti melakukan kontrak untuk membunuh keluarganya.
Artikel ini telah tayang di Grid.ID dengan judul "Aparat Kepolisian Rela Menyamar Jadi Pembunuh Bayaran Demi Membongkar Niat Keji Seorang Anak kepada Keluarganya"