Baik orang tua maupun anak- naknya, tak tahu banyak tentang kehidupan Rohimah di Jakarta.
"Saya tak pernah mengunjungi Saadah karena ia tak pernah meninggalkan alamat," kata ayahnya.
Selama ini, kata orang tuanya, Rohimah tak pernah mengeluh soal kesulitan ekonomi maupun banyaknya utang yang harus dibayarnya.
"Waktu pulang kampung, ia memberi uang Rp 5.000," tambahnya.
Sebab itu, lelaki ini lebih mengandalkan hidup keluarga dan para cucunya dan bertanam jagung dan sayur-mayur di pekarangan rumahnya.
"Kalau emak punya utang, sebenarnya tinggal bilang pada kami. Saudara-saudara pasti mau bantu emak. Daripada menipu seperti itu, kan kami dibuat malu," ujar Cucun sedih.
"Saya heran, kenapa emak tidak menetap di Karang Anyar saja. Di sini tak perlu kontrak rumah. Paling-paling cari kebutuhan untuk makan saja," tambah Cucun.
Source | : | TribunJogja.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar