Para personel Linud Kostrad 328 diberikan materi pasukan pemburu sebagai tambahan kualifikasi keterampilan prajurit.
Gara-gara hal itu, Linud Kostrad 328 pimpinan Prabowo sering mendapat penugasan di Timor-Timur untuk berperang melawan Fretilin.
Ketika Prabowo menjabat sebagai Danjen Kopassus, ia memiliki inisiatif untuk membentuk sebuah Satgas Darat Rajawali yang kemudian populer dipanggil Kompi Pemburu.
Pembentukan satgas Rajawali Kompi Pemburu ini dimaksudkan agar satuan infanteri biasa di Kodam-Kodam TNI AD memiliki kemampuan sebagai pasukan elit yang tahan banting.
Namun hal itu urung dilaksanakan karena suatu hal.
Tapi pembentukan Satgas Rajawali Kompi Pemburu tetap dilangsungkan dengan komposisi 10 Kompi.
10 Kompi itu berisi 2 kompi Parako Kopassus, 3 Kompi Marinir, dan 5 kompi Batalion Infanteri TNI AD.
Pelatihan kemudian dilaksanakan di Pusat Pendidikan Pasukan Khusus (Pusdik Passu) Batujajar, Jawa Barat selama 3 bulan.
Calon-calon prajurit pemburu ini dilatih dengan kualifikasi penjejakan, patroli jarak jauh, pertempuran hutan gunung, close quarter battle, silent kill, penyergapan/penghadangan, serangan bivak, hingga kemampuan serangan mobile udara (Air Assault).