Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Nadiem Makarim Bakal Hapus Ujian Nasional, Ternyata Jusuf Kalla Pernah Sebut Penghapusan UN Berbahaya Bagi Pendidikan, Pengamat Ungkap Anggarannya Capai Rp 500 Miliar Pertahun

Angriawan Cahyo Pawenang - Minggu, 01 Desember 2019 | 18:42
Jusuf Kalla ternyata pernah menganggap penghapusan Ujian Nasional langkah yang berbahaya
Kompas.com/HERU SRI KUMORO dan Kristianto Purnomo

Jusuf Kalla ternyata pernah menganggap penghapusan Ujian Nasional langkah yang berbahaya

Baca Juga: Freeport Dibombardir Orang Tak Dikenal Jelang HUT OPM, TNI dan Polri Waspada, Mafmud MD Justru Anggap Situasi Papua Kondusif

Dikatakan untuk 2020 sendiri Ujian Nasional masih akan tetap berjalan seperti biasanya.

Nadiem sendiri bersama timnya masih melakukan kajian dan evaluasi untuk menyuseskan rencananya.

"Masih dikaji, baru minggu lalu kan. Ya kita bertahap assessment. Tahap mengevaluasi, jadi ya belum siap," kata Nadiem.

Baca Juga: Melenceng dari Rencana Awal, Kartu Pra Kerja Berubah Sasaran dari Anak Muda Tamat Sekolah Jadi untuk Pengantin Baru Tersertifikasi, Jokowi: Bukan Kartu Para Penganggur!

Meski sudah yakin akan menghapus Ujian Nasional, ternyata pemimpin sebelumnya sempat seakan menolak penghapusan UN.

Dikutip Gridhot dari Antara, Jusuf Kalla ketika masih menjabar sebagai wakil Presiden Jokowi mengatakan kalau penghapusan Ujian Nasional akan berbahaya bagi sistem pendidikan.

Dirinya mengungkapkan nantinya ditakutkan tidak ada tolak ukur terhadap evaluasi belajar siswa.

Baca Juga: Setelah Nekat Berani Mati Gagalkan Kiriman Logistik TNI, KKB Papua Kini Berulah Lagi, Tembaki Mobil Patroli di Area Freeport saat Sore Hari

"Kalau (UN) mau dihapuskan, itu berbahaya justru untuk kualitas pendidikan. Ada UN daja kualitas pendidikan kita masih rendah, apalagi kalau tidak ada,"

"Tidak ada parameter untuk mengukur (pendidikan Indonesia) maju atau mundur)," kata JK di Kantor Wapres pada Maret 2019 lalu.

Ujian Nasional dianggap sebagai cara untuk mengevaluasi proses belajar siswa tingkat sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah mengengah atas (SMA).

Source :Kompas.comAntara Warta Kota

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x