Dengan kondisi umur yang rentan dan sempat dibilang berisiko memiliki anak cacat, beliau tetap bertahan.
"Saya akan menerima dia apapun kondisinya nanti", ujar beliau mempraktekkan ucapannya pada dokter.
Selain karena faktor usia, janinnya divonis cacat pun karena kebiasaan beliau yang rutin mengonsumsi jamu. Saat itu, dokter kurang begitu aware terhadap jamu, tutur beliau.
Namun, apakah yang terjadi?
Wulan Tilaar, anak sulung dari Ibu Martha ini ketika besar memperlihatkan potensi yang luar biasa.
Ia lulus suma-cumlaude di pendidikannya bidang graphic design di College of Mount St. Joseph-Cincinnati, Amerika Serikat.
Tak puas dengan pendidikan sarjananya, Wulan lantas meneruskan ke Boston University, mengambil bidang Mass Communication-Advertising.
Setelah kelahiran anak di usianya yang ke 42 tahun, beliau kembali mengandung anak kedua.
Pada kehamilannya yang kedua yakni 45 tahun pun beliau kembali diperingatkan dokter tentang kesehatan dirinya dan anaknya.