Briefing yang dilakukan oleh Pompeo dan Mark Esper, Menteri Pertahanan Negara, dikritik habis-habisan oleh Senator Utah Mike Lee dan menyebutnya "briefing terburuk yang aku pernah lakukan dalam urusan militer selama 9 tahun"
Lee mengatakan sugesti Pompeo bahwa Kongres tidak perlu berdebat mengenai aksi militer terhadap Iran sangatlah "tidak bergaya Amerika" dan tidak dapat diterima.
Kritik terus berdatangan saat anggota konggres Demokrat Gerry Connolly dari Virginia menyebut briefing tersebut "kekanak-kanakan"
Kandidat senat asal Demokrat Elizabeth Warren mengatakan dia tidak teryakinkan mengenai ancaman oleh Soleimani yang disampaikan saat briefing, untuk melegalkan aksi pembunuhannya.
Semenjak menjadi diplomat unggulan Amerika, Pompeo telah menjadi orang utama yang mengkampanyekan tekanan maksimal kepada Teheran.
Bulan April 2019, Pompeo adalah kekuatan utama saat pihak administrasi Trump menunjuk Pasukan Polisi Revolusioner Iran, termasuk Pasukan Quds, sebagai organisasi teroris internasional.
Itu adalah kali pertama Amerika menunjuk bagian pemerintahan negara lain sebagai organisasi teroris dan mendasarkan legalisasi pembunuhannya berdasarkan asumsi tersebut.
Juni 2019, setelah Iran menembak drone Amerika, Pompeo kecewa dia gagal meyakinkan Trump untuk mengambil aksi agresif menyerang Iran dan Soleimani karena Trump membatalkan serangan balasan.
Namun di tanggal 27/12/2019, Pompeo berhasil meyakinkan Trump untuk menyerang Iran.(*)
Artikel ini telah tayang di Intisari-Online.com dengan judul "Tidak Banyak yang Tahu, Pria Ini Adalah Dalang Pembunuhan Jenderal Soleimani Sebenarnya, Bertujuan Melaksanakan Rencana Puluhan Tahun!"
Komentar