Kampanye Mugabe melawan petani kulit putih mengirim bangsa itu jatuh bebas dari hiperinflasi.
Pada November 2008, inflasi telah mencapai 79,6 miliar persen. Segera setelah itu, Zimbabwe mulai menggunakan mata uang utama Amerika.
Karena ekonomi yang lesu, perampokan cukup lazim, mulai dari merampok dompet hingga mobil di persimpangan.
Ibu kota Zimbabwe, Harare, secara konsisten berada di antara kota-kota terburuk di dunia.
Pemadaman berkepanjangan adalah norma, karena pemerintah tidak dapat memenuhi permintaan listrik. Persediaan air juga diketahui berjalan sangat rendah.
3. Caracas, Venezuela
Seperti kebanyakan negara dengan cadangan minyak yang besar, sangat sedikit kekayaan Venezuela yang dapat dirasakan penduduknya.
Korupsi pemerintah merajalela, dan Venezuela adalah rute perdagangan umum untuk kokain Kolombia.
Pada tahun 2005, Venezuela memutuskan hubungan dengan Badan Penindakan Narkoba AS, dan ekspor kokainnya sejak itu meroket.
Ada indikasi bahwa lalu lintas ini difasilitasi oleh anggota militer yang korup.
Ibu Kota Caracas dibanjiri oleh kejahatan.
Pada 2013 lalu, Observatorium Anti Kekerasan Venezuela, Caracas mencatat 122 pembunuhan per 100.000 penduduk.
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul Inilah 3 Ibu Kota Negara yang 'Berbahaya' untuk Ditinggali, Salah Satunya di Timur Indonesia.
(*)
Source | : | intisari online |
Penulis | : | None |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar