Laporan Wartawan Gridhot.ID, Candra Mega
Gridhot.ID -Baru-baru ini masyarakat China sedang menjadi sorotan dunia karena wabah penyakit virus corona.
Virus corona ini dikabarkan telah menyerang bahkan menewaskan beberapa warga Kota Wuhan, China.
Virus ini diindikasi telah menyebar ke beberapa negara seperti Thailand, Hongkong, Macau, Taiwan, Korea Selatan, Jepang, Amerika, dan Vietnam.
Kota Wuhan saat ini dikarantina dan dikabarkan tak ada aktifitas penduduk yang berlangsung di sana.
Berbagai laporan menyebut virus corona berasal dari binatang liar yang dijual di Pasar Seafood Huanan yang berlokasi di Wuhan.
Akibat virus corona, para dokter dan perawat harus tetap siap siaga 24 jam di beberapa rumah sakit di China.
Melansir dari World of Buzz, Jumat (24/1/2020), hal tersebutdirasakan oleh para petugas medis di Shijiazhuang, Hebei.
Mereka harus bekerja tanpa kenal lelah dan tanpa pamrih untuk merawat pasien yang terjangkit virus corona.
Sayangnya, tidak semua pasien menghargai petugas medis yang telah bekerja keras untuk menangani pasien yang terjangkit virus ini.
Seorang warganet asal China membagikan tangkapan layar yang berisi percakapan diriya dengan seorang teman yang bekerja di rumah sakit.
Dalam percakapan tersebut, ia mengaku tidak diizinkan untuk mengambil libur Tahun Baru Imlek karena rumah sakit membutuhkan semua staf medis.
Staf medis itu mengatakan kepada temannya bahwa ia menemui seorang pasien yang sedang demam di rumah sakit.
Staf medis itu lantas dengan ramah memberinya masker untuk mencegah infeksi silang dengan pasien lain.
"Ada banyak orang sakit di rumah sakit. Karena Anda sakit dan sistem kekebalan tubuh Anda lemah sekarang, jadi ini masker untuk dikenakan agar Anda tidak sakit," ucapnya kepada pasien.
Namun, pria itu justru marah dan melempar masker ketika staf medis itu memberikannya.
Pasien itu bahkan membuka masker yang digunakan staf medis dan meludahinya.
Tak hanya itu, ia juga berteriak pada staf medis sambil mengatakan tidak membutuhkan masker.
"Aku sudah sakit. Apa gunanya memakai masker sekarang?"
"Jika aku tidak bisa hidup lagi maka kalian semua akan mati bersamaku juga," kata pria itu.
Diyakini pasien pria itu marah karena ada kekurangan sumber daya medis.
Staf medis mengatakan kepada temannya bahwa ia menangis untuk pertama kalinya dalam kariernya selama di rumah sakit.
Namun, ia tetap optimis dan mengatakan bahwa pria yang meludahinya mungkin sedang demam biasa.
Selain itu, ada juga unggahan viral yang beredar di Weibo, yang mengatakan bahwa seorang dokter di Wuhan memiliki pengalaman serupa.
Dokter mengatakan bahwa keluarga pasien marah dan merobek pakaian pelindung dokter.
"Mengapa kamu memakai alat pelindung? Jika aku akan mati maka kita semua akan mati bersama!" ucap pasien itu.
Baca Juga: Jalani Facial Vampir, Dua Orang Tertular Virus HIV
Tak pelak, para warganet geram ketika mengetahui hal itu dan mengkritik pasien yang tidak tahu berterima kasih itu.
Mereka mengatakan bahwa seharusnya para pasien harus menghargai apa yang dilakukan staf medis.
(*)