Sesekali Prabowo mengepalkan tangan seperti gestur memberi semangat.
"Hari ini Pak Prabowo dan Pak Terawan meninjau tempat observasi WNI yang di evakuasi dari Wuhan ke natuna.
Tiba-tiba saya mendengar Pak Prabowo "Saya mau turun, kasihan, mereka butuh dukungan fisik, psikologis dan moril" tapi tentu saja karna aturan dari WHO, demi kesehatan-kemanan juga satu dan lain hal, sehingga Menhan tidak diperbolehkan turun dan mendekat kepada Saudara-saudara kita yg sedang di observasi.
Kemudian beliau bertanya lagi "bagaimana makanan mereka? Apakah cukup? Bagaimana fasilitas toilet, air bersih, tmpt mencuci, sarana olahraga, tv, tmpt tidur, selimut, dan kebutuhan pendukung lain nya? Pastikan semua terpenuhi tidak kekurangan suatu apapun, saya akan terus cek secara berkala" ucap Pak Prabowo.
Naluri seorang pemimpin yang lahir dan tumbuh besar bersama prajurit memang demikian, selalu memikirkan dari hal yang terkecil hingga hal yang umum. Ini menjadi perhatian khusus karena virus daya hancur nya sama dengan peperangan fisik. Maka perlu peran dari seluruh unsur utk turut serta bersama sama menyelesaikan permasalahan ini.
Menhan juga menyerahkan bantuan berupa obat2an utk menambah imunitas tubuh, masker, alat medis, sarung tangan, dan kebutuhanan pendukung lain nya," tulis@rizky_irmansyah.
Sementara, WNI yang berada di depan hanggar Lanud Raden Sadjad tampak antusias dengan kedatangan Prabowo.
Lantaran hal itu, Prabowo meminta maaf kepada 238 WNI karena tak bisa berinteraksi langsung dengan mereka.