"Itu belum nikah, anak saya (Lina) ke rumah Iwan, mama enggak ikut. (Mama) suruh kumpulin (semua barang-barang Lina dari Sule). Untuk apa dikumpulin, katanya (Lina) mau dibersihin untuk disareatin, kata Iwan. Biar enggak ada sangkutpautnya sama Sule. Memang itu kan perhiasan dari Sule," ungkap Utisah.
Setelah itu, Lina disuruh membeli sebuah gentong.
"Suruh beli gentong, enggak tahu untuk apa. Dimasukin (Perhiasan) ke gentong. Bulan 12 enggak ada (perhiasannya hilang), sampai bulan satu, dua, sampai bulan empat ditelepon (Lina telepon ke Iwan) katanya nanti dianterin," ungkap Utisah.
Bingung perhiasaannya raib, Lina sempat meneror Iwan.
Bahkan diakui Utisah, Lina sempat lapor ke polisi.
"Sampai lebaran datang ke rumah Iwan. Dia (Lina) ambil keputusan lapor ke polisi. Bagaimana ini kata polisi ke istri Iwan. Katanya mau tanggung jawab, dia bikin perjanjian nanti emas diantar jam 8 malam di rumah makan," ujar Utisah.
Guna menepati janji Iwan, Lina dan Teddy pun akhirnya pergi ke sebuah restoran.
Source | : | TribunBogor.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar