Laporan Wartawan Gridhot.ID, Candra Mega
Gridhot.ID - Serangan senjata di Nakhon Ratchasima, Thailand yang dilakukan seorang tentara, Jakraphanth Thomma, Sabtu (8/02/2020) menyita perhatian internasional.
Melansir dari BBC, penyerangan ini telah menewaskan 26 orang, di mana jumlah korban bertambah setelah sebelumnya dikabarkan 20 orang meninggal.
Kepolisian mengatakan Jakraphanth Thomma telah ditembak mati dalam sergapan Pasukan Khusus Hanuman.
Sebelum melakukan penembakan, pelaku diketahui membunuh komandannya, Kolonel Anantharot Krasae.
Pelaku kemudian mencuri senjata dari sebuah kamp militer,tempat pelaku bertugas.
Kemudian, pelaku melanjutkan serangan di jalan-jalan dan di sebuah pusat perbelanjaan di Nakhon Ratchasima.
Pelaku yang berpangkat Sersan Mayor ini ditembak mati setelah terpojok sepanjang malam di gedung.
Dikutip dari Tribun Medan,pelakumengambil senjata dan amunisi dari kamp sebelum mengambil kendaraan jenis Humvee.
Jakraphanth kemudian menembaki sejumlah situs sebelum tiba di pusat perbelanjaan Terminal 21.
Rekaman media lokal tampaknya menunjukkan pelaku keluar dari kendaraannya dan melepaskan tembakan saat orang-orang melarikan diri.
Rekaman CCTV menunjukkanJakraphanth di dalam pusat perbelanjaan dengan senapan terangkat.
Rekaman lain menunjukkan kebakaran di luar gedung. Beberapa laporan mengatakan itu disebabkan oleh tabung gas yang meledak ketika ditembak.
Salah satu postingan media sosial tersangka menampilkan gambar dirinya dengan api di latar belakang.
"Pria bersenjata itu menggunakan senapan mesin dan menembak korban yang tidak bersalah, yang mengakibatkan banyak orang cedera dan tewas," kata juru bicara pemerintah Krissana Pattanacharoen kepada AFP.
Jakraphanth kemudian menembaki Kuil Buddha dan pusat perbelanjaan di Nakhon Ratchasima, kota di timur laut Bangkok, Thailand.
Pihak keamanan segera mengisolasi lokasi kejadian untuk melacak Jakraphanth dan masyarakat diminta untuk tetap berada di rumah mereka.
The Bangkok Post memberitakan, prajurit berusia 32 tahun itu sempat mengambil sandera.
Namun, laporan tersebut tak bisa dibuktikan kebenarannya. Motifnya melakukan penembakan massal tidak diketahui.
Namun, ia sempat mengunggah pesan di Facebook yang menanyakan apakah ia harus menyerah.
Satu postingan video disertai caption: Saya lelah sekarang. Saya tidak bisa menggerakkan jari saya lagi, 'sambil menarik gerakan pelatuk dengan jarinya.
Sebelumnya, Jakraphanth juga mengunggah foto dirinya bersama pistol dan tiga butir peluru.
"Tiba waktunya bersenang-senang," katanya di keterangan foto.
Beberapa jam sebelum melakukan pembantaian, Jakraphanth menulis:'Kaya karena curang, mengambil keuntungan dari orang lain.Apakah Anda pikir mereka dapat menghabiskan uang di neraka? ...Tidak dapat melarikan diri dari kematian semua orang.'
Jakraphanth juga mengunggah beberapa video adegan terakhir dari film Joker, di mana karakter mengeluarkan pistol dan mulai menembak penonton acara obrolan.
Facebook telah menutup akun Jakraphanth dan menyampaikan bela sungkawa pada keluarga korban.
"Hati kami ditujukan kepada para korban, keluarga mereka dan komunitas yang terkena dampak tragedi ini di Thailand.
Tidak ada tempat di Facebook untuk orang-orang yang melakukan kekejaman semacam ini, kami juga tidak mengizinkan orang memuji atau mendukung serangan ini. " ujar Facebook.
Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-o-cha memantau situasi tersebut dengan serius dan menyampaikan belasungkawa kepada korban tewas.
(*)